Keluarga Bomber Gereja Surabaya Berkecukupan dan Bakal Bangun Toko
Selasa, 15-05-2018 - 14:17:07 WIB
SURABAYA - Selain aktivitasnya tak mencurigakan tetangga, Dita Oepriarto (47) dan istrinya, Puji Kuswati (43), terduga pelaku peledakan bom di 3 gereja Surabaya, dikenal sebagai orang berkecukupan. Dia memiliki usaha distributor herbal.
Detail dan bentuk rumah Dita tak dapat terlihat karena barikade polisi. Garis polisi terpasang di jarak yang cukup jauh. Yang jelas, Perumahan Wisma Indah, Wonorejo Asri, Rungkut, Surabaya, tempat tinggal Dita dan keluarga, termasuk kompleks yang dihuni kelas menengah. Dita menempati sejak 2010. Statusnya milik pribadi, bukan kontrakan.
"Lumayanlah kalau materi," kata Unjung yang tinggal di Blok J, Senin (14/5/2018).
"Ambil contoh rumah sekitar sini paling murah sekitar Rp 600 juta," tambah Unjung.
Dita diketahui tengah membangun toko yang terletak tak jauh dari rumahnya. Lokasinya di pinggir jalan dan termasuk kawasan strategis.
"Untuk tanah sendiri di sini sudah lumayan harga per meternya," ungkapnya.
Informasi yang dihimpun, dua anak perempuan Dita yang ikut dalam pengeboman bersekolah di sekolah swasta di Surabaya. Dita sendiri lulusan SMA favorit di Surabaya dan alumnus perguruan tinggi.
Dita, istri dan empat anaknya tewas dalam ledakan bom. Saat rumahnya digeledah, ada 4 bom di kamar depan yang kemudian diledakkan polisi. Sejumlah barang seperti toples, bahan-bahan pembuat bom, dan dokumen disita.
Dalam keterangannya, Minggu (13/4), Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut Dita sebagai pimpinan Jamaah Ansarut Daulah (JAD) di Surabaya. JAD merupakan pendukung ISIS di Indonesia. Serangan di gereja Surabaya diduga sebagai pembalasan penangkapan pemimpin mereka di Indonesia dan efek kekalahan ISIS di Timur Tengah. (drc/int)