Indra Gunawan mengatakan, pertama yakni, terkait tingginya harga pupuk yang memang menjadi masalah semua petani baik komoditas yang  berumur panjang maupun pendek. Bahkan terkadang menurut petani tak sebanding dengan harga jual. 

"Kita diminta dari DPRD solusi apa yang diberikan atas sejumlah persoalan yang mereka hadapi di tengah situasi seperti ini.

Tentu pemerintah harus peka terhadap keluhan petani terkait tingginya harga pupuk agar dibuat program tentang bantuan yang diterima langsung oleh petani," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah II Partai Golkar Kabupaten Siak ini. 

Masalah kedua yang dikhawatirkan para petani adalah kurangnya minat anak muda untuk menjadi petani. Semakin ke sini, minat orang menjadi petani menjadi semakin menurun. 

Terkait permasalahan ini, jangankan untukmu menciptakan petani baru, untuk melanjutkan profesi sebagai petani dari orangtua pun masih banyak anak muda yang enggan. Padahal bertani bukanlah suatu yang rendah, bahkan jika tekun bisa menghasilkan cuan yang besar. 

Lebih lanjut Indra, menyampaikan bahwa perlu dipikirkan bagaimana mendorong generasi muda bahwa menjadi petani masih menjanjikan jika benar-benar ditekuni. Bahkan bisa menjadi alternatif lapangan kerja. 

"Generasi muda jangan takut untuk mencoba hal yang sama karena saat ini generasi muda harus punya kemandirian untuk melakukan usaha seperti Pak Kotot dan petani lainnya," sebutnya. 

Secara umum menurut Indra yang akrab disapa Ngah ini usaha yang dilakukan Pak Kotot sebenarnya sangat menjanjikan. Halnya perlu didukung dan dilakukan pembinaan agar para petani bisa sukses dalam melakukan usaha pertaniannya. (Advetorial)