Pada Sholah Idul Adha 1441 H ini, sesuai dengan edaran Pemerintah Pusat melalui Kementrian Agama dan himbauan Majelis Ulama Indonesia, dalam pelaksanaannya mengikuti protokol kesehatan, dimana setiap warga masyarakat diharuskan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Karena dalam agama sendiri mengajarkan keselamatan jiwa adalah yang utama karena menjaga keselamatan jiwa umat merupakan bentuk menjaga eksistensi agama.

Seperti diketahui, Pandemi Virus Covid-19 telah menyebabkan terjadinya pembatasan segala aktifitas masyarakat, meski demikian Pemkab. Meranti berharap jangan sampai pembatasan itu mempengaruhi semangat spritualisme sebagai umat Islam. Karena dibalik semua ketetapan dan cobaan Allah SWT selalu ada hikmah.

Setiap tahunnya ribuan umat muslim diseluruh dunia dimanapun berada mulai dari kota hingga kepelosok desa merayakan hari raya Idul Adha atau sering juga disebut dengan Hari Raya Qurban, momen ini memilki makna yang sangat besar yang mengajarkan setiap insan untuk senantiasa bersifat ikhlas, sabar, peduli sesama dan mematuhi segala perintah Allah SWT.

Berkaca pada kisah Nabi Ibrahim AS dan anaknya Nabi Ismail AS, dimana Nabi Ibrahim yang mendapat perintah Allah dalam mimpinya untuk menyembelih anaknya Ismail, iapun mengikuti semua perintah Allah ini, begitu juga ketika Ibrahim menceritakan hal itu kepada Ismail iapun dengan Ikhlas menerimanya. Namun saat Ibrahim akan menyembelih Ismail tiba-tiba datanglah seruan Allah dan meminta Malaikat Jibril untuk menggantinya dengan hewan Qurban yang besar. Dari peristiwa inilah kemudian turun perintah Allah untuk seluruh umat muslim menunaikan kewajiban berqurban.

Qurban ditinjau dari sudut pandang Islam mengandung unsur distribusi yakni keadilan dan pemerataan dimana membantu farkir dan miskin adalah tujuan utama dari ibadah ini. Melalui ibadah Qurban akan menumbuhkan kepedulian antar sesama dan meningkat terjadinya interaksi sosial yang akan mempererat tali Silahturahim.

Berangkat dari kisah itu jelas menggambarkan bahwa selaku umat muslim diminta untuk bersifat sabar dan ihklas. Kemudian sebagai orang tua harus mempunyai upaya kuat untuk membentuk pribadi anak agar menjadi anak yang soleh berbakti kepada orang tua terlebih kepada Allah dan Rasul karna anak adalah amanah yang akan dipertangguggjawabkan dihari akhir esok. Dan terakhir jangan mudah tergoda bujuk rayu setan karena setan sebenarnya adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Terakhir kepada seluruh warga muslim Pemkab. Meranti mengajak untuk terus melaksanakan ibadah Qurban dan melaksanakan sholat Idul Adha karena antara sholat dan ber Qurban memiliki kaitan yang erat dimana sholat akan menyelaraskan hubungan baik manusia dengan Allah SWT, sementara ibadah Qurban akan menyeleraskan hubungan baik antar manusia. 

Selain itu Pemkab Meranti juga mengajak kepada umat muslim untuk memperbanyak sedekah, perbanyak doa dan Istiqfar. Mengambil hikmah dari kondisi Pandemi Covid-19 saat ini dimana umat muslim memiliki waktu lebih banyak untuk ibadah kepada Allah dan berkumpul dengan keluarga. Dan yang terpenting tetap bahu-menbahu menjalankan hal positif dengan menghindari sifat yang tidak terpuji agar terhindar dari segala mara bahaya menuju Meranti yang Baldatun, Toyibatun, Warabbun Ghufur.

Sekedar informasi, dalam Sholat Idul Adha yang digelar di Masjid Agung Darul Ulum Selatpanjang selain dihadiri oleh Wakil Bupati H. Said Hasyim juga dihadiri oleh pengurus masjid, tokoh agama dan ratusan masyarakat lainnya.

Sholat Idul Adha 1441 H, dikantor Bupati Meranti dihadiri oleh Asisten III Sekdakab. Meranti H. Rosdaner, Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman, Anggota DPRD Meranti H. Khozim, Danramil Selatpanjang Mayor. Busmi Tambunan, Asisten I Sekdakab. Meranti Syamsuddin SH MH, Sekwan DPRD Meranti Ery Suhairi S.Sos, Kabag Kesra Sekdakab. Meranti Hery Saputra SH, serta sejumlah tokoh agama dan ratusan masyarakat lainnya.

Kegiatan sholat Idul Adha 1441 H yang digelar oleh Pemkab. Meranti berjalan dengan hikmat, aman, tertip dan mengikuti protokol kesehatan. (rilis/fer)