ERANTI, DELIKRIAU - Alhamdulillah Jalan Poros menuju Tanjung Samak yang menjad dambaan masyarakat Desa Gemala Sari Kecamatan Rangsang, sepanjang 7 x 8.350 meter yang dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun Anggaran 2018 sudah rampung dengan pembangunan pengerasan tipe sirtu best, maka Jalan Poros dari Desa Gemala Sari menuju Tanjung Samak sebagai Ibu Kota Kecamatan Rangsang dan sebaliknya sudah asik. Hal tersebut diungkap Kepala Desa Gemala Sari, Syaiful yang didampingi Sekdesnya kepada Delik Riau, Senin (29/04/2019) yang lalu dikantornya.
"Di Jalan Abdul Sarif Nomor 02 Desa Gemala Sari, jalan tersebut sebelumnya kondisinya rusak parah sehingga dalam aktivitas perjalanan sangat terganggu," jelas Syaiful.
Desa Gemala Sari Kecamatan Rangsang dengan luas desa 9.600 Hektar, terdiri dari 4 Dusun dengan jumlah penduduk 1.249 jiwa yang terdiri dari 321 Kepala Keluarga (KK), perbatasan desa, sebelah utara berbatasan dengan Desa Penyagun, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Teluk Samak, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gayung Kiri, sebelah barat berbatasan dengan Selat Air Hitam. Desa Gemala Sari berdiri pada bulan Oktobe tahun 1999, asal pemekaran dari Desa Penyagun. Desa Gemala Sari asalnya adalah Desa terisolir yang artinya belum memiliki akses jalan darat maka masyarakatnya apabila akan bepergian keluar desa harus mengenakan kendaraan air yaitu kapal pompong atau sampan.
Sejak awal tahun 2001 akses jalan darat mulai terhubung antar desa, maka aktivitas warga Desa Gemala Sari pun tidak mengalami hambatan untuk menjalankan aktivitas perekonomiannya maupun pendidikan, maka kini akses jalan lingkungan Desa Gemala Sari hampir seluruhnya sudah disemenisasi yang menggunakan dana desa (DDS - red) juga telah berdiri 4 unit pembangunan Postu permanen di 4 Dusun, yang dibangun bersumber anggarannya dari Program Meranti Mandiri (PMM) tahun 2014, serta Sekolah Dasar Negeri 13 (SDN 13) yang memiliki kelas jauh.
Kepala Desa Gemala Sari, Syaiful mengatakan sebagai pendukung perekonomian masyarakat Desa Gemala Sari yaitu masyarakat di Desa Gemala Sari memiliki usaha perkebunan sagu (rumbia) kelapa dan perkebunan karet, serta usaha peratanian yaitu cabai, anyaman pembuatan atap dari daun rumbia.
"Dari perkebunan kelapa, masyarakat Desa Gemala Sari mengolah home industri dengan menghasilkan gula kelapa 1 ½ ton/ bulannya, sedangkan dari hasil pertanian cabai mencapai 7 sampai 8 ton/ panennya. Dengan pangsa pasar, selatpanjang, Tanjung Balai Karimun dan Pulau Batam, juga hasil dari perkebunan sagu," jelas Syaiful.
Lebih lanjut Syaiful mengatakan bahwa Desa Gemala Sari dari Desa Terisolir kini menjadi sebuah Desa yang sedang berkembang dan tidak kalah saing dengan desa lainnya yang ada di Kecamatan Rangsang kabupaten Meranti. Desa Gemala Sari juga selain memiliki potensi perkebunan dan pertanian juga memiliki potensi destinasi wisata alam yang mana Desa Gemala Sari memiliki Tasik Air Merah.
"Tasik tersebut jika dihari besar (libur) selalu ramai dikunjungi oleh wisata lokal, namun masih perlu pembenahan," kata Syaiful.
Kemudian Syaiful mengatakan Desa Gemala Sari juga memiliki lahan ladang/ persawahan seluas 200 Hektar tanah/ lahan seluas terebut adalah milik Desa, yang bisa digarap oleh masyarakat dengan menanam padi.
"Maka dengan hal tersebut Desa Gemala Sari memiiliki potensi dibidang perkebunan dan pertanina," tutp Syaiful. (ADV).