Budiman, Korban Runtuhan Plafon Masjid Agung Islamic Center Rohul Tak Kapok Berkunjung Lagi
Kamis, 28-06-2018 - 15:06:49 WIB
ROHUL, DELIKRIAU - Budiman Harahap (60), korban runtuhan plafon di Masjid Agung Islamic Center (MAIC) Pasirpengaraian, sudah berangsur pulih. Pria asal Kota Madya Siantar, Provinsi Sumatera Utara yang tertimpa Plafon Masjid Islamic Center, 24 Juni 2018, minggu yang lalu sudah mampu berjalan, meski masih merasakan nyeri di bagian pinggangnya.
Pihak pengelola Masjid Agung Islamic Center Rohul, tempat musibah itu terjadi juga menunjukan tanggung jawab serta dan perhatian kepada jemaahnya tersebut, dengan memberikan pengobatan terbaik.
Sempat dilakukan pertolongan pertama dan observasi di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Rohul, pasca musibah runtuhnya plafon Masjid Islamic Center. Korban kemudian ditempatkan di Ruang VIP RSUD Rohul, Kamar 04, untuk menjalani masa pemulihan.
Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan Dokter RSUD Rohul, korban mengalami trauma tumpul di bagian pinggang, serta tidak ditemukan patah tulang ataupun cedera serius. Menurut tim dokter, korban saat ini hanya butuh istirahat minimal 1 minggu untuk pemulihan nyeri pada pinggangnya.
Ditemui di ruang perawatannya, di ruang VIP, kamar 4 RSUD Rohul, Budiman Harahap menyatakan, kondisinya sudah membaik. Ia mengucapkan terimakasih kepada pengelola Masjid Agung Islamic Center Rohul, yang begitu peduli dan memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepadanya.
"Alhamdulilah, kondisi saya saat ini 80 persen sudah merasa sehat, kalau masih ada yang sakit itu wajar saya rasa, karena ketimpa suatu benda," kata Budiman Harahap, Selasa (26/6/2018).
Budiman mengaku tidak ingat persis bagaimana musibah runtuhnya Plafon Masjid Agung Islamic Center Rohul. Dia hanya ingat waktu kejadian tersebut, dirinya tengah takhyat akhir Solat Dzuhur berjemaah, dan langsung pingsan setelah Plafon Masjid tepat menimpa pinggangnya.
"Waktu itu saya sedang berada di saf kedua untuk solat dzuhur berjemaah, saat itu takhyat akhir. Persitiwa itu saya tidak tahu persis, tahu tahunya saya sudah pingsan dan setahu saya setelah saya berada di UGD RSUD," ucapnya.
Budiman Harahap tidak menyalahkan pihak Pengelola Masjid dan mengangaggap kejadian itu adalah sebuah musibah. Bahkan dengan adanya kejadian ini dirinya mendapat hikmah yang luar biasa.
"Ini namanya musibah, itu biasa, apa yang saya alami belumlah ada apa-apanya dibandingkan jatuhnya crane di Masjidil Haram. Tapi bagi saya, kejadian ini ada hikmahnya dari Allah, saya datang dari jauh dengan tujuan untuk solat berjemaah dan saya waktu itu mencari tempat di belakang imam, tapi belum diizinkan allah, mungkin ini peringatan," ujarnya.
Budiman juga menyatakan, dirinya tidak kapok untuk kembali datang berkunjung ke Masjid Agung Islamic Center Rohul, pasca musibah yang dialaminya. Bahkan ia akan mengagendakan kembali kunjungan ke Masjid yang pernah dinobatkan menjadi masjid terbaik Nasional tahun 2015 itu, tahun depan.
"Ini kan peristiwa, bukan ada unsur sengaja, peristiwa ini datangnya dari Allah pasti ada hikmahnya. Jadi saya tidak ada waksangka. Bagi saya, masjid ini tetap masjid terbaik yang pernah saya kunjungi, dan bagus untuk wisata religi. Insya Allah jika saya sehat tahun depan saya ingin kembali lagi ke masjid ini," pungkas Budiman. (Don)