Di Peresmian Bagas Godang dan pengukuhan tokoh adat, Wagubri bersama Bupati Rohul H. Sukiman dan rombongan yang memikat masyarakat RTB dan Sialang Jaya dengan penampilan silat yang diiringi musik Gondang Sambilan.

 

Wagubri Edi Natar mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah mengundangnya untuk meresmikan Bagas Godang (rumah adat mandailing huta haiti). Dirinya berharap, dengan adanya Bagas Godang bisa semakin mempererat silaturrahmi baik antara marga-marga mandailing juga dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. 

 

"Jadi Rumah Bagas Godang ini banyak fungsinya, selain tempat diskusi dan membangun silaturrahmi tempat wisata sejarah, karena kita tahu ada makam Suri Andung Jati yang sebenarnya sudah ada di Bumi Lancang Kuning ini sejak 1418-1450 sudah ada di Rohul," ungkapnya.

 

Lebih lanjut Wagubri Edy, Ia berharap adat istiadat Mandailing Napituhuta ini tetap dilestarikan. Lebih lanjut di Indodnesia ini yang penuh dengan keberagaman dan kebhinekaan yang memiliki kekayaan dan potensi.

 

"Saya sebagai salah satu keturunan Marga Nasution, walau saya 37 tahun berada di luar, saya selalu tetap bangga dengan saya, ini fakta yang ada orang tua kita ada sejak tahun 1400," jelasnya.

 

Terkait dengan bentuk perhatian Pemprov, Edy mengatakan Bagas Godang ini termasuk bantauan dari Pemprov dan juga dari Kementerian. kedepannya akan selalu komit dan memperhatikan Kabupaten Rohul.

 

"Pertanyakan kedepannya akan kita putuskan, akan kita perbaiki pembangunan dan akan kita komunikasikan dengan Pemkab," katanya.

 

Wagubri Edy yang berjudul Gelar Sutan Gompar Parlindungan ini meminta seluruh masyarakat Rohul untuk bersama-sama menyetujui dan melestarikan adat dan budaya.

 

"Kita berharap seluruh masyaraka Rohul mari kita bersama-sama kita jaga kelestarian ini, sebenarnya ada tiga makam raja godang, seperti di Kaiti, Batang samo, Sungai Garingging, jalan dan akses kesana sudah dibuka," katanya.

 

Edy Natar berharap kedepannya Bagas Godang ini menjadi alternatif wisata sejarah.

"Jika kita melihat Danau Toba di wisata alamnya, terus diujungnya ada wisata sejarah, karena dipulau Samosir itu makam Sidabbutar, di sini juga ada makam Nasution, kita lihat potensi alamnya ada sungai garingging dan air air minum potensi ini bisa kita hidupkan kedepanya," harap Edy.

 

Lanjut Edy, dari wisata sejarah ini kita padukan dengan wisata religi, karena Rohul memiliki Mesjid Islamic Centre yang megah. Jika dipadukan, ini menjadi potensi yang luar biasa.

 

Sementara itu, Bupati Rohul H. Sukiman 

Diharapkan tradisi adat Mandailing Napitu Huta memberikan makna untuk terus menerima, mendukung serta melestarikan sejarah dan nilai-nilai warisan budaya yang ada di Kabupaten Rohul.

 

"Kita bersyukur Bagas Godang yang tekah diresmikan pak Wagub, Bagas Godang Mandailing ini bisa bermanfaat sebagai tempat pusat komunitas bermusyawarahnya masyarakat adat untuk membantu para pecinta dan masyarakat. Hal ini juga bisa dilakukan dengan adat istiadat yang masih bisa digunakan dan dijunjung tinggi dan ditambah dengan besar di masyarakat Mandailing Napitu Huta di Kaiti," terangnya.

 

Dengan demikian, tambah Sukiman, jika terjadi hal-hal lain di tengah-tengah masyarakat, nanti dapat diatasi oleh pemuka pemuka adat yang ada di tengah-tengah masyarakat Mandailing, hal ini akan membantu Pemkab Rohul dalam mencari solusi dan membantu ditengah masyarakat. 

 

"Kami juga tetap memperhatikan masyarakat adat yang dibuktikan dengan pelatihan, pengembangan, memajukan seni dan budaya hingga pembinaan bagi perlindungan adat yang ada di masyarakat hal ini juga dilaksanakan oleh Pemprov yang telah terbukti dengan bantuan perbaikan untuk pembangunan rumah adat yang ada di Huta Haiti ini," ujarnya.

 

Bupati Sukiman merasa sangat bahagia atas selesainya pembangunan Bagas Godang dan telah diresmikan oleh Wagubri. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Riau atas dibangunnya rumah Adat Bagas Godang ini.

 

"Semoga dapat membangun ini dapat bermanfaat dan kembali ke pemilihan atas keputusan-keputusan penting bagi masyarakat adat Mandailing khusus di Kecamatan Kaiti," ungkap Bupati Sukiman.

 

"Kami berpesan kepada masyarakat agar peduli dan meminta bangunan yang indah ini," katanya.

 

Tambah Sukiman, masyarakat memberikan penabalan adat kepada Wagubri bagi orang yang berjasa dan memiliki hubungan dekat dengan pimpinan bersama termasuk Bapak Edi Afrizal Natar Nasution sebagai wakil gubernur Riau yang membuka gelar "Sutan Gompar Parlindungan".

 

"Kami mendoakan agar pak Wagub selalu amanah dalam pertempuran Riau negeri yang kaya akan adat istiadat ini bersama Kami yakin Bapak tetap akan mengingat dan tidak akan melupakan Kabupaten Rokan Hulu Negeri Seribu suluk yang kita cintai ini," harapnya.

 

Bupati Sukiman juga menambahkan selamat menambahkan pengurus kerapatan adat Huta Haiti yang telah dikukuhkan.

"Kami berharap lembaga kerapatan adat huta haiti ini menjadi jembatan penghubung antara masyarakat adat dan pemerintah," harap H. Sukiman.

 

"Dapat memberikan sumbangsih dalam kerangka mengatasi masalah-masalah yang dapat diselesaikan melalui adat di tengah-tengah masyarakat juga dapat memberikan sumbangsih untuk memajukan masyarakat adat dan menumbuhkembangkan dan melestarikan adat istiadat Mandailing di Rohul di masa sekarang dan masa yang akan datang," pungkasnya

 

Diakhir acara Wakil gubernur Riau bersama Bupati Rohul menyetujui prasasti peresmian Bagas Godang dan memulai makan bersama.

 

Ini Nama Penerima Penghargaan Gelar Pengormatan Adat

 

Wagubri H. Edy Natar mendapat gelar adat sebagai "Sutan Gompar Parlindungan", Untuk Bupati Sukiman sebelumnya telah memperoleh gelar oleh kerapatan adat Luhak Rambah bergelar Panglima Pusako, Sekda Abdul Haris bergelar Naro Mudo, Jamaluddin Nst Raja Adat Huta Haiti bergelar Sutan Tuah, Almisahri Nst Posisi Tukot sebagai Wakil Maraja Kayo.

 

H Bahari Nst Wakil Mangarajo Kayo, Alimin Nst Wakil Mangarajo Junus, Bahtiar Nst Wakil Mangaraja bergelar Jabarayun, Adhar Nst bergelar Jagogar, Abdul Ayani Lb sebagai Pucuk Suku Lubis bergelar Japangulu, Masjon Lbs Wakil Pucuk Suku Lubis bergelar Japaras.

 

Kemudian juga dilantik, Jamaluddon Lbs Wakil Pucuk Suku Lubis bergelar Baginda Mora, Ramlan Lubis Wakil Pucuk Suku Lbs bergelar Baginda Oloan, Syukri Lbs Wakil Pucuk Suku Lubis begelar Jalenang, H. Parlemen Nst Pucuk Suku bergelar Maraja Huta Tinggi, Damri Nst Wakil Pucuk Suku Nst bergelar Maraja Muda, Zulfiker Wakil Pucuk Suku Nst bergelar Maraja Parhimpuanan, M. Yamin Nst Wakil Pucuk Suku begelar Panghulu Sombah.

 

Selain itu, diberi gelar adat ke 11 pucuk Suku Daulay lainnya.Termasuk Kadis PUPR Anton Hsbn bergelar Jabaringin, Kadis DPPKA Suharman Nst gelar Jasabung Barani, M.Munif gelar Maraja Enda, Kadishub Andiyanto bergelar Maraja Pandapotan.

 

Kemudian, H Sawil Nst bergelar Baginda Raja Alam, Faruhum Nst bergelar Maraja Aceh, H.Tarmizi Nst bergelar Sutan Namora Raja Goppar, H. Jasman Nst bergelar Sutan Komalo Gunung.

 

AKBP Dasmin Ginting bergelar Maraja Parlaungan, ketua PN Pasir Pangaraian Sunoto bergelar Mangaraja Adil, Kajari Rohul Daniel Sumajuntak Mangaraja Pangaduan.

 

Kades RTB Sofian Daulay bergelar Malin Mudo, kades Sialang Jaya Yuherman Daulay bergelar Malin Marendah, Kases Sukamaju bergelar Malin Jalelo. kades Rambah Tengah Hulu Addis Hasibuan bergelar Kali Rajo, Yanuar Kasuari Nst bergelar Maraja Lobi. (Adv/Pemkab Rohul)