Kerusakan turap sepanjang 100 meter menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Rohul, sebab jarak bibir sungai dengan pemukiman, fasilitas ibadah cukup dekat. Dikatakan Sekda Abdul Haris, meski sudah pernah dibangun sepanjang 100 meter, namun belum dapat meng cover kebutuhan sungai.

"Turap yang sudah pernah dibangun belum dapat meng cover kebutuhannya. Diperlukan pembangunan ulang sepanjang 250 meter lagi. 100 meter ke arah atas sungai, dan 150 meter ke arah bawah sungai," kata Sekda menjawab wartawan, didampingi Kades Muara Dilam, Zulfikar SHi, Senin (29/07/2019) di turap Sungai Desa Muara Dilam, Kecamatan Darussalam, kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Disebutkan Sekda, persoalan turap di desa itu menjadi perhatian serius pemerintah daerah, selain untuk mengamankan lahan serta pemukiman yang berada di pinggiiran sungai. Jika turap dibangun dan dikelola dengan baik, bisa menjadi tempat rekreasi tingkat desa.

"Ini juga sebuah inovasi desa, bila turap dibangun dikelola sebaik mungkin bisa menjadi tempat rekreasi. Dan ini juga bentuk inovasi desa," ungkap Sekda.

Diakui Sekda, pengerjaan turap sepanjang 250 meter tergolong besar, nantinya Pemerintah daerah akan berupaya meminta bantuan ke Balai Wilayah (BW) Sungai Sumatera III sebagai perwakilan Kementrian PUPR di Provinsi Riau. 

"Kita akan upayakan bantuan dari balai sungai sebagai perwakilan kementrian di provinsi, atau kita akan usulkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)," sebut Sekda.

Sementara itu, Kepala Desa Muara Dilam Zulfikar SHi mengakui sudah berulang kali mengajukan pembangunan ulang turap ke Dinas PUPR Kabupaten, namun belum dapat diakomodir. Dia berharap, agar Sekda bisa jemput bola ke balai sungai atau usulan dana ke pusat, agar pembangunan turap ini bisa terealisasi.

"Dari tahun 2017 sampai tahun ini, pembangunan turap ini sudah kami ajukan ke kabupaten. Karena hari ini bertepatan ada kunjungan Sekda, kami ajak langsung meninjau lokasi turap yang rusak," ujarnya. (Don)