BAGANSIAPIAPI, DELIKRIAU - Tahun lalu, wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir mencapai 52 ribu orang. Paling sedikit mereka membelanjakan uang sebanyak US$ 704 yang jika di kurs kan setara dengan Rp13.400, berarti sama dengan Rp9,4 Juta lebih.
"Jika ditotalkan, uang yang beredar di Kota Bagansiapiapi setiap event Bakar Tongkang mencapai Rp200 Miliar lebih. Angka sebanyak itu cukup lumayan untuk menggerakkan ekonomi daerah," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal saat berada di Bagansiapiapi menyaksikan acara Festival Bakar Tongkang, seperti dilansir dari GoRiau, Jumat (29/6/2018).
Lebih lanjut dia mengemukakan, kegiatan event Bakar Tongkang akan meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang baik untuk ekonomi daerah. Karena, jumlah wisatawan sebanyak 52 ribu itu adalah tidak sedikit.
Pergerakan wisatawan yang datang ke Bagansiapiapi, katanya, berdasarkan rekapitulasi petugas Imigrasi dan Bea Cukai atas check point pasport Warga Negara Asing (WNA) yang datang melalui pelabuhan dan bandara baik dari Dumai, Batam maupun Jakarta. Dan jumlah itu juga berdasarkan hasil survey passanger exit.
"Kita akan terus mengendose event ini. Dan Alhamdulillah, kegiatan Bakar Tongkang masuk 100 wonderful event tahun 2018," terangnya.
Tentunya, semakin tinggi tingkat wisatawan yang datang ke Bagansiapiapi, juga harus dibarengi dengan pelayanan dasar seperti air bersih dan tempat tinggal. Karena semakin bagus dukungan stake holder baik pemerintah maupun dunia usaha terhadap event ini akan semakin meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat Rokan Hilir.
"Tentunya kita sebagai pemerintah ikut juga mempromosikan melalui digital promotion sampai tingkat dunia melalui generasi pesona Indonesia," katanya.
Bahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan informasi dalam bentuk bahasa asing sesuai kondisi yang sedang berjalan baik melalui informasi digital maupun verbal.
Terakhir, dia mengungkapkan, campur tangan pemerintah dalam event ini dari tahun ke tahun akan mulai berkurang. Karena, berkaca dengan pariwisata yang ada di Pulau Bali, masyarakatlah yang harus banyak berperan untuk menggeliatkan pariwisata demi meningkatkan ekonomi masyarakat itu sendiri.
"Untuk menuju ke arah itu harus ada proses penyadaran kepada masyarakat dengan dibantu pihak-pihak korporasi seperti pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas dan media massa sebagai sarana pemberitaan dan promosi," sebut Fahmizal. (dr/int)