"Hampir empat hari belakangan ini kami tak turun kelaut seperti biasanya," ucap Herman salah satu nelayan bubu tradisional di Labuhan Tangga Kecil kepada delikriau.com, Rabu (18/09/2019).

Lebih lanjut Herman mengatakan ia dan sejumlah nelayan lainnya terpaksa menghentikan sementara untuk mencari udang dan ikan karena kabut asap terlalu pekat sehingga sangat mengganggu jarak pandangan nelayan untuk menjalankan boat pompong penangkap milik mereka. 

Selain itu, dalam kondisi kabut asap yang pekat ayah tiga orang anak ini juga mengaku sangat sulit  mencari lokasi yang baik untuk menegakkan tiang bubu agar hasil tangkapan bisa maksimal.

"Biasanya hasil tangkapan yang didapat lumayan banyak, tapi semenjak muncul kabut asap tidak ada sama sekali," kata Herman.

Nelayan yang biasanya melaut di perairan muara sungai Rokan hingga pulau halang ini juga mengatakan kondisi ini juga berbahaya bagi keselamatan . Apalagi nelayan tradisional yang hanya dilengkapi peralatan seadanya, sehingga sulit untuk menghindari tabrakan dari tiang tiang bubu yang senantiasa mengancam keselamatan mereka.

"Sambil menunggu kondisi cuaca seperti semula, nelayan meluangkan waktunya dengan memperbaiki alat tangkap yang rusak," tutupnya. (Khai)