Lewat Program Bangga Kencana, DPPKBPPA Kuansing Lakukan Penurunan Angka Stunting
Senin, 29-11-2021 - 13:15:12 WIB
 |
Kepala DPPKBPPA Kuansing, Muradi. |
KUANSING, DELIK RIAU - Lewat program bangga kencana, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPA) Kabupaten Kuantan Singingi, melakukan penurunan angka stunting.
Menurut Kepala DPPKBPPA Kuansing, Muradi, kepada Media ini Senin (29/11/2021) pagi mengatakan, stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita.
"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun," kata Muradi.
Pihaknya menggagas program bangga kencana ini, karena merupakan fokus dalam tujuan menurunkan angka stunting. Menurutnya, penerapan program bangga kencana sudah diawali dengan pendataan keluarga.
"Data pasti itu tentunya akan membantu pemerintah melakukan program intervensi dan program produktif bagi generasi muda sasaran. Mulai dari perbaikan gizi dan pendampingan keluarga," ungkapnya.
Selain itu kata dia, program bangga kencana juga sangat efektif untuk pengendalian laju pertumbuhan penduduk. Terutama dari program turunan Keluarga Berencana (KB).
"Hasil dari survei Status Gizi Balita Indonesia (SGBI) menunjukkan, terjadi penurunan stunting 27,67 persen pada tahun 2019. Angka ini terus ditekan dan ditarget turun menjadi 14 persen," harapnya.
Untuk memenuhi target tersebut, pemerintah sudah melakukan penjaringan untuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan, TP PKK Desa dan Kader KB, dengan sasaran target sebanyak 293 orang.
"Para TPK ini nantinya dibantu oleh Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), memberikan edukasi kepada masyarakat serta melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan balita," ulasnya. (Roder)