Hal ini disampaikan langsung oleh Darmayanto saat jumpa pers dihadapan pendiri dan anggotanya saat rapat tahunan organisasi, Senin (29/08/2022) di Kantor FWBS Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Dikatakan Darmayanto, kode etik merupakan panduan etika kerja sekaligus panduan moral yang disusun dan ditetapkan oleh organisasi profesi. Sebagian orang menyamakan kode etik dengan kode kehormatan, deklarasi hak-hak dan kewajiban, prinsip-prinsip atau standar profesi.

"Bercerminlah pada peristiwa sebelumnya, masih banyak wartawan yang berbenturan dengan hukum, dikarenakan melanggar Undang Undang ITE. Saya pikir anggota sudah mengerti dalam hal ini dan perlu juga diingatkan kembali," ujarnya.

Selain itu, Pendiri FWBS Alfis Nardo juga menyampaikan guna menghindari pelanggaran pelanggaran dalam menyiarkan berita, tetaplah berpegang teguh pada kode etik jurnalistik.

"Masyarakat sangat  membutuhkan pencerahan dan informasi yang akurat, untuk itu mari kita bersama sama saling mengingatkan. Dan saling menjaga organisasi FWBS ini dengan sebaik baiknya seperti yang diharapkan," pintanya.

Sementara itu, Erwin Syahputra yang juga sebagai Pendiri FWBS juga mengingatkan kepada anggota agar penulisan berita haruslah berimbang dan sesuai dengan fakta dilapangan.

"Tulisan yang dimuat dimedia harus sesuai dengan konfirmasi dan tetap berimbang dan sesuai data. Dan perlu juga diketahui, bahwa media yang tergabung di dalam organisasi ini sudah jelas badan hukumnya, yang terdir idari media online dan cetak," ujarnya. 

Terakhir hal yang sama juga disampaikan Andhika selaku Sekretaris FWBS bahwa penulisan berita haruslah berimbang dan sesuai dengan fakta dilapangan.

"Penulisan wajib mengikuti unsur dan ketentuan sesuai dengan kode etik, agar tidak berbenturan dengan hukum," tutupnya. (Andhika)