Hal ini diungkapkan langsung oleh  salah satu peserta yakni Zulfan mahendra saat jumpa Wartawan, Kamis (19/08/2020).

Zulfan Mahendra mengatakan hasil dari penjaringan dan penyaringan tersebut tidak murni, melainkan adanya tindak kecurangan dan tidak memegang teguh amanah yang diberikan. 

"Ini tidak benar, panitia sangat tidak amanah. Ketika saya menemui sekretaris panitia, Ia tidak bisa menjelaskan Ada beberapa item yang penuh kejanggalan, salah satunya dari orientasi penilaian," tutur Zulfan selaku peserta.

Menurutnya Zulfan,  Kepala Desa Sungai Selari Baharum harus segera membatalkan hasil seleksi penjaringan dan penyaringan tersebut, serta mencabut SK panitia, karena berlaku curang dan saya merasa dirugikan.

"Jika hal ini tidak bisa diselesaikan secara baik baik, maka saya akan menempuh jalur hukum dan melaporkan kepada pihak yang berwajib atas ketidakadilan ini," tegasnya.

Lebih lanjut, Zulfan mengatakan bahwa pinilaian dari panitia banyak simpang siurnya, karena tidak bisa menjelaskan orientasi tentang penilaian.

"Ini sudah melanggar ketentuan, saya merasa dirugikan atau dibodohi. Kalau perlu panitia diberikan sanksi. Saya hanya ingin minta penjelasan tentang hasil penilaian, bukan untuk main kekerasan apalagi masalah pukul memukul. Saya minta Kades membatalkan penjaringan tersebut," tutur Zulfan.

Terakhir, Zulfan juga menyampaikan Arogansi Panitia Penjaringan Bumdes sudah tidak bisa ditolerir lagi, ketika peserta ujian mempertanyakan indikasi kecurangan dalam proses penilaian panitia tidak mampu menjelaskan lalu mengamuk dan mengancam akan memukuli.

"Untuk itu kita mendesak pemerintah Desa Sungai Selari untuk membatalkan 

semua tahapan proses penjaringan Pengurus Bumdes karena kental aroma kecurangan," tutupnya. 

Informasi lebih lanjut, Wartawan Delikriau akan segera mendatangi panitia untuk dimintai keterangan terkait penjaringan dan penyaringan tersebut. (Andhika)