Hingga berdampak terhadap permasalahan hubungan industrial khususnya di Provinsi Riau, dan juga berdampak adanya dualisme kepemimpinan di Wilayah Kabupaten Siak.

Berkaitan dengan hal tersebut, guna menjaga kondusifitas wilayah agar tidak terjadi permasalahan dan konflik baik di tingkat pimpinan unit kerja maupun di tingkat penjenjangan wilayah atau pelaksanaan aktifitas pekerjaan di lapangan Sat Intelkam Polres Siak melakukan sosialisasi terhadap kedua Pimpinan F.SPTI wilayah Kabupaten Siak baik F.SPTI Versi Nelson Manalu dan F.SPTI versi Unggal Gultom agar dapat menjaga Situasi yang kondusif di wilayah Kabupaten Siak.

Adapun Penyampaian Sat Intelkam Polres Siak melalui Kanit II Aipda Alvia Doni Rahman yaitu :

1) Pada prinsipnya pihak Polri dalam hal ini Polres Siak tidak berpihak baik terhadap DPC F.SPTI – K.SPSI versi Sdr. Unggal Gultom maupun dengan DPC F.SPTI – K.SPSI versi Sdr. Nelson Manalu, Kepolisian hanya lebih mengutamakan Harkamtibmas agar menghindari terjadinya benturan antara kedua belah pihak dalam hal menentukan yang berhak untuk melakukan pekerjaan bongkar muat di perusahaan maupun di wilayah operasional PUK. 

2) Bahwa apabila massa anggota dari kedua belah pihak terlibat dalam aksi bentrokan maka yang terjadi hanya membuat kerugian bagi kedua belah pihak.

3) Kami berharap Nelson Manalu, S.H. dan Sdr. Marudut Pakpahan, S.H. dapat selalu berkoordinasi dengan pihak Kepolisian khususnya Sat Intelkam Polres Siak dalam setiap tindakan / langkah-langkah operasional yang akan di ambil oleh DPC F.SPTI-K.SPSI versinya

4) Agar Sdr. Nelson Manalu, S.H. lebih mengedepankan penyelesaian permasalahan dengan melakukan muyawarah untuk mufakat dengan pihak Sdr. Unggal Gultom.

"Kami atas nama Polres Siak meminta kepada DPC F.SPTI - K.SPSI Kabupaten Siak, agar permasalahan di tubuh F.SPTI - K.SPSI dapat diselesaikan dengan musyawarah serta bersama - sama menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di Wilayah Kabupaten Siak," pungkasnya, Jumat (01/09/2023). (fer)