Jum'at, 29 Maret 2024
Follow Us ON :
 
 
 
| Negatif Narkoba, Penyebab Kecelakaan Di Tol GT Halim | | Jembatan Baltimore AS Ambruk usai Ditabrak Kapal Singapura.Ini Faktanya | | Tim Polhut, Dokter Hewan Dan BBKSDA Evakuasi Beruang Madu Usai Mangsa Ayam Warga Sabak Auh | | Tim Supervisi Polda Riau Melaksanakan Kegiatan Kunjungan Ke Polrea Rohil | | Sisihkan sebagian Rezeki, Guru SD Negeri 2 Bukit Batu Santuni 112 Anak Yatim dan 36 Dhuafa | | Sekda Arfan Usman Sambut Kehadiran Tim Safari Ramadan Pemerintah Provinsi Riau
 
Prioritas Menurunkan Angka Stunting, Bappeda Siak Gelar Sosialisasi Penurunan Stunting
Kamus, 18-03-2021 - 16:32:12 WIB

TERKAIT:
   
 

SIAK, DELIK RIAU - Pemerintah Kabupaten Siak memastikan program percepatan penurunan stunting di wilayahnya tetap menjadi prioritas di tengah upaya penanganan pandemi covid-19. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Siak, menggelar Sosialisasi Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Siak sekaligus Penetapan Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di kabupaten, Kamis (18/3/2021).

Kepala Bappeda Siak Wan Yunus mengatakan, Kabupaten Siak yang memiliki angka stunting yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 3,229 balita. Kecamatan Kandis menjadi yang terbanyak, yaitu 721 balita, disusul kecamatan Siak 318 dan kecamatan Koto Gasib sebanyak 316 balita.

Disampaikannya, standar target WHO Prevalensi Stunting kurang dari 20%, sementara nasional menargetkan turun 3% pertahun. Target Nasional tahun 2024 sekitar 19%. Prevalensi Stunting Provinsi Riau Tahun 2018 sebesar 27,4%, sementara untuk Kabupaten Siak sendiri pada tahun 2019 prevalensi Stunting sebesar 27,79%. 

“Ini menjadi tanggungjawab kita bersama, dalam rangka untuk mengurangi stunting di kabupaten Siak,” ucap Wan Yunus di ruang rapat kantor Bappeda.

Dirinya berharap peserta  rapat dapat menyepakati komitmen intervensi terintegrasi penurunan stunting di Kabupaten Siak.

Lebih lanjut ia memaparkan, upaya penurunan Stunting dilakukan melalui dua intervensi,  yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. 

Intervensi gizi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya Stunting seperti asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan. Intervensi ini umumnya diberikan oleh sektor kesehatan.

Intervensi gizi sensitif mencakup peningkatan penyediaan air bersih dan sarana sanitasi, peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan, Peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan gizi ibu dan anak, serta peningkatan akses pangan bergizi.
Indikator yang digunakan Kabupaten siak Dalam Menetapkan  lokus intervensi stunting, antara lain: Tingginya prevalensi/persentase angka stunting di kelurahan/kampung, banyaknya jumlah  balita stunting di kelurahan/kampung, Cakupan layanan yang sangat rendah, dan pendanaan program penurunan stunting  yang bersumber dari APBN termasuk DAK, baik fisik maupun non fisik, APBD Kab. Siak, dan APBkam termasuk  Dana Desa.

Turut hadir dalam sosialisasi tersebut Kepala Kantor Kemenag Siak, Kepala BPS, Kadis Kesehatan, Kadis Sosial, Kadis Perikanan, pengurus TP PKK Kabupaten Siak, Kepala Puskesmas se Kabupaten Siak dan perwakilan OPD. Menghadirkan narasumber Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappedalitbang Provinsi Riau Heriyanto, S.Hut, MT. 

Sosialisasi ini bertujuan membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi. Selanjutnya juga dilakukan penetapan kampung sebagai kampung lokus atau prioritas intervensi stunting sekaligus menetapkan kesepakatan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya intervensi penurunan stunting tahun 2021.

Upaya yang dilakukan untuk menurunkan persentase stunting di Siak  meliputi intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi spesifik merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan dan berkontribusi pada 30% penurunan stunting. 

Sementara Kepala Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat BAPPEDALITBANG Provinsi Riau, Heriyanto S.Hut, MT, dalam pemaparannya mengatakan ada beberapa rekomendasi yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak agar Penangangan dan penurunan Stunting di Siak bisa berhasil, salah satunya agar menetapkan desa lokus tahun 2021 dan 2022 serta melakukan pemetaan program dan kegiatan yang mengintervensi secara langsung penanganan stunting dalam APBD Siak tahun anggaran 2021 dan rancangan RKPD 2022 agar Kabupaten Siak bisa mencapai status Zero Stunting. (rls/fer)



 
Berita Lainnya :
  • Prioritas Menurunkan Angka Stunting, Bappeda Siak Gelar Sosialisasi Penurunan Stunting
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Negatif Narkoba, Penyebab Kecelakaan Di Tol GT Halim
    02 Jembatan Baltimore AS Ambruk usai Ditabrak Kapal Singapura.Ini Faktanya
    03 Tim Polhut, Dokter Hewan Dan BBKSDA Evakuasi Beruang Madu Usai Mangsa Ayam Warga Sabak Auh
    04 Tim Supervisi Polda Riau Melaksanakan Kegiatan Kunjungan Ke Polrea Rohil
    05 Sisihkan sebagian Rezeki, Guru SD Negeri 2 Bukit Batu Santuni 112 Anak Yatim dan 36 Dhuafa
    06 LKD Telah di Sampaikan, Alfedri : Opini WTP Kembali Jadi Harapan
    07 Gemar Siak Berzakat ke-11, Terkumpul Dana Zakat Berjumlah Rp 689 Juta
    08 Tiket Kapal Feri Tidak Dijual Offline, Full Online H-1.
    09 Harga Kelapa Sawit Mitra Swadaya Naik Lagi Jadi Rp 2.891,88 per kg.Berkah Ramadhan
    10 Pemerintah Kabupaten Bengkalis Bakal Berpartisipasi Pada Perhelatan Lancang Kuning Carnaval 2024
    11 Serahkan Sertifikat Tanah di Empat Kampung, ini Pesan Alfedri
    12 Wujudkan Jembatan Sei Pakning-Bengkalis. Pemkab Gandeng Pemprov Riau Ajak Kerjasama
    13 Wabup Husni : Perhatian Pusat Minim Kepada Daerah Yang Komit Jaga Lingkungan
    14 Bupati Bengkalis Resmikan Kelas Jauh SMPN 7 dan SDN 20 Talang Muandau
    15 Tim Penggerak PKK Kabupaten Siak berikan Bantuan Sembako di 4 Kecamatan
    16 Bupati Bengkalis Serahkan LKPD Unaudited Tahun 2023 ke BPK RI Riau
    17 Hadiri Safari Ramadan Pemda Siak di Belantik, ini beberapa pesan Alfedri
    18 Ditresnarkoba Riau Berhasil Amankan Pengendali Sabu yang Dipasok dari Malaysia, Narkoba Senilai Rp32 M Lebih Disita
    19 Aksi Pria Serang Pakai Samurai, Polisi Todongkan Pistol ke Pelaku
    20 Pj Gubri dan Bupati Kasmarni Safari Ramadhan di Kecamatan Pinggir
    21 Bupati Bengkalis Sampaikan LKPJ Tahun Anggaran 2023 Kepada DPRD Bengkalis
    22 Polri Evaluasi Buffer Zone Arah Pelabuhan Merak. Guna Cegah Macet Berjam Jam.
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © DELIK RIAU - SITUS BERITA INVESTIGASI