Untuk menunjang hal itu, Bupati Siak tersebut berkeinginan membangun Mall pelayanan publik (MPP). Tujuannya, agar semua pelayanan di Siak akan satu pintu dan terintegrasi.

"Artinya, semua pelayanan yang ada di kabupaten Siak ini nanti, terintegrasi dalam satu kantor. Mau buat SIM, Paspor, atau pelayanan dari Kementerian Agama pun semuanya dalam satu kantor," kata Alfedri, kepada awak media saat diwawancarai, Kamis (24/9/2020).

Menyikapi hal itu, Alfedri telah meminta kepada dinas terkait untuk berkordinasi menyiapkan kerjasama dengan berbagai pihak, sebagai dasar untuk membuat mall pelayanan publik tersebut.

"Dengan adanya MPP tersebut, pelayanan pun akan semakin mudah, cepat, nyaman dan pasti," ucapnya.

Kebijakannya tersebut, untuk mewujudkan keinginan masyarakat untuk membuat KTP dan KK cukup di kecamatan saja.

"Jadi nanti, staf UPTD Kependudukan yang mengurus pelayanan KTP dan KK di masing-masing kecamatan, dibantu staf kecamatan," terangnya.

Oleh karena itu, Alfedri meminta kepada dinas Kependudukan agar menyiapkan segala sesuatunya. Seperti pengadaan alat rekam KTP dan mesin cetaknya yang dianggarkan pada tahun 2021.

"Selain itu, saya mengimbau semua OPD dilingkungan Pemkab Siak, target-target program kerja agar segera di kebut dan dituntaskan,"tuturnya.

"Seperti mengevaluasi Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Lakip) yang semulanya B, naik menjadi BB. Jika nilai Lakip tidak naik maka kinerja Pemkab dinilai belum efisien,"tambahnya.

Kemudian, dalam rangka menumbuhkan ekonomi dan menggerakkan ekonomi masyarakat, ia berharap bisa tumbuh seribu UMKM per tahun di kabupaten Siak.

Menurutnya, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah ini harus diprioritaskan.

“Untuk mendorong pertumbuhan usaha-usaha tersebut bisa menggunakan dana kampung melalui produk-produk unggulannya," pungkasnya. (Adv)