Sabtu, 18 Mei 2024
Follow Us ON :
 
 
 
| Siak Terima Bantuan 1 Mobil Perpustakaan Keliling, Hut Ke 44 PERPURNAS | | Siak Expoversary Dan Pemkab Siak Taja Temu Bisnis 2024,Gaet Investor Asing | | Akses Vital Rusak, Ketua PWMOI Minta Pemkab Pelalawan Jangan Abaikan Keluhan Warga | | Gubernur Riau SF Hariyanto Menunjuk Roni Rakhmat sebagai Plt Kepala Disdik Riau | | Epy Kusnandar Aktor Preman Pensiun Ditangkap Kasus Narkotika | | Tersangka Korupsi Dana Penanggulangan Bencana Rp1.1 M, Kepala BPBD Siak Langsung Ditahan
 
Isu Gizi Buruk Mencuat, Sudahkah Pemkab Pelalawan Menaruh Perhatian Serius kepada Keluarga Sholeh!
Senin, 24-07-2023 - 10:59:00 WIB

TERKAIT:
   
 

PELALAWAN, DELIK RIAU - Pemerintah Kabupaten Pelalawan baru saja mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) Kategori Madya tahun 2023 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia di Semarang pada 22 Juli 2023. Sejalan dengan hal tersebut, Selasa (23/07/2023) menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin akan melakukan kunjungan ke Kabupaten Pelalawan.

Di sisi lain, mencuat berita perihal diduga masih terdapat anak-anak yang menderita gizi buruk yang beredar. Pemerintah Kabupaten Pelalawan mengaku bahwa masalah gizi buruk merupakan tantangan kritis yang harus diatasi dengan dengan sungguh-sungguh.

Bupati Pelalawan H. Zukri melalui Kepala Dinas Kesehatan Asril, SKM., M.Kes menyampaikan bahwa pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin dalam menanggulangi hal tersebut.

"Apa yang sudah diberitakan, kami tidak menyangkal bahwa anak tersebut adalah anak yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Daerah. Namun sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan bahwa kriteria Anak Gizi Buruk adalah merupakan Anak Balita (Bawah Lima Tahun), artinya anak yang menjadi perhatian dalam pemberitaan tersebut sudah tidak lagi termasuk dalam kategori Anak dengan Gizi Buruk, karena usia anak tersebut sudah di atas 5 (lima) Tahun," sambung Asril.

Asril bahkan menyampaikan, sejak tahun 2017 Dinas Kesehatan sudah membentuk Posyandu di Wilayah Pangkalan Kerinci Timur tempat dimana anak itu berdomisili, dan secara rutin anak tersebut melakukan pemeriksaan di posyandu setempat dan ditambah lagi Dinas Kesehatan secara rutin memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang merupakan juga program Nasional.

"Anak tersebut sudah menjadi perhatian dari kami Dinas Kesehatan sejak Tahun 2017, terbukti dengan adanya rekam medis atas nama anak tersebut, Pemerintah Daerah tidak pernah lepas tangan terhadap isu-isu kesehatan di Kabupaten Pelalawan ini. Boleh di cek, ada data penimbangan dan dokumen datang ke posyandu terhadap nama Anak yang diberitakan tersebut. Tim Puskesmas Sering turun membawa PMT. Saya hafal betul terhadap 2 (dua) anak itu, adiknya berusia 7 Tahun dan Abangnya berusia 11 Tahun. Oleh karena itu, mereka tidak lagi masuk dalam kategori Anak Gizi Buruk. Tapi dua anak tersebut tidak pernah lepas dari pantauan kami, kami selalu memberikan atensi yang cukup kepada 2 anak tersebut, dengan rutin diperiksa oleh petugas puskesmas dan diberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)," tutup Asril.

Berangkat dari informasi yang beredar, awak media ini melakukan kunjungan ke rumah Soleh (35) ayah dari kedua anak dimaksud untuk melihat kondisi keluarga tersebut, di Dusun Pulau Payung RT 04 RW 05 atau sebelum jembatan Pangkalan Kerinci masuk lebih kurang 200 meter, Minggu malam (23/07/2023) di pinggiran Sungai Kampar, Kelurahan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.

Kepada awak media ini, Sholeh mengatakan bahwa dalam satu hari ini(Minggu) rumahnya didatangi pihak Puskesmas sebanyak dua kali dan pihak dari Lurah Kerinci Timur.

"Pihak Puskesmas menyampaikan supaya anak saya Reza setiap pergi ke sekolah supaya di bawakan bekal dari rumah," ujar Nurlela (33) istri Soleh.

Rasanya tak singkron jika pihak pemerintah menyampaikan bahwa telah melakukan upaya sebaik mungkin terhadap keluarga Soleh. Diketahui Reza adalah anak pertama Soleh yang kini usianya menginjak 10 tahun dan baru memasuki kelas 1(satu) Sekolah Dasar. Sementara sang adik berumur 7 tahun dan belum sekolah. Ditanya perihal mengapa belum sekolah dan anak pertama baru masuk kelas Satu, Soleh menjawab kondisi keuangan membuatnya tak mampu untuk menyekolahkan anaknya. Ia bahkan menyebut jika uang masuk sekolah anak pertamanya belum bisa diselesaikannya.

Sholeh yang bekerja serabutan itu mengaku biaya masuk sekolah anaknya ia tanggung sendiri dengan biaya masuk total Rp. 500.000 dan baru dibayarkan senilai Rp.300.000.

" Biaya dari kami sendiri pak 500 ribu, baru bisa kami bayar 300. Maklumlah pak pekerjaan saya serabutan, kadang ada kadang tak ada," ujar Sholeh.

Ia juga mengaku jika selama ini mereka menggunakan air dari sungai Kampar untuk kebutuhan sehari-hari. Mulai dari Mandi, Cuci Kakus (MCK) hingga dikonsumsi pun terkadang juga menggunakan air sungai. 

"Untuk mandi, mencuci, terkadang kalau udah habis air isi ulang kami juga masak dan minum air sungai," ungkapnya.

Miris memang, disaat kondisinya serba terbatas, bahkan mereka harus mengkonsumsi air sungai sedangkan anak-anak mereka membutuhkan perhatian khusus.

Sementara itu bantuan dari pihak pemerintah kelurga Sholeh hanya mendapatkan bantuan sosial PKH. Melihat langsung kondisi keluarga Sholeh menjadi pertanyaan tersendiri, sudah cukupkah pemerintah memberikan pengawasan dan perhatiannya terhadap keluarga Sholeh yang notabenenya membutuhkan perhatian khusus dan serius dari pemerintah Kabupaten Pelalawan. Jika pemerintah menyangkal bahwa anak-anak Soleh bukanlah penderitaan gizi buruk dikarenakan usia mereka sudah melewati batas usia gizi buruk, maka yang terjadi adalah mereka sedang menderita kekurangan gizi akibat tidak mendapatkan gizi yang baik selama pertumbuhan mereka.

Miris memang, ditengah kondisi keluarga Sholeh, pemerintah Kabupaten Pelalawan tengah asyik menyiapkan penyambutan menteri kesehatan Republik Indonesia dan tak kalah penting, pemerintah Kabupaten Pelalawan mendapat penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak dari Kementerian Pemberdaya Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. (AK)



 
Berita Lainnya :
  • Isu Gizi Buruk Mencuat, Sudahkah Pemkab Pelalawan Menaruh Perhatian Serius kepada Keluarga Sholeh!
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Siak Terima Bantuan 1 Mobil Perpustakaan Keliling, Hut Ke 44 PERPURNAS
    02 Siak Expoversary Dan Pemkab Siak Taja Temu Bisnis 2024,Gaet Investor Asing
    03 Akses Vital Rusak, Ketua PWMOI Minta Pemkab Pelalawan Jangan Abaikan Keluhan Warga
    04 Gubernur Riau SF Hariyanto Menunjuk Roni Rakhmat sebagai Plt Kepala Disdik Riau
    05 Epy Kusnandar Aktor Preman Pensiun Ditangkap Kasus Narkotika
    06 Tersangka Korupsi Dana Penanggulangan Bencana Rp1.1 M, Kepala BPBD Siak Langsung Ditahan
    07 Wabup Husni Berikan Apresiasi Kepada Atlit, POPDA Kabupaten Siak Tahun 2024 Di Tutup
    08 Kompak Salurkan Dana Melalui Infaq Masjid Habiburrahman Kampung Benayah, Peduli Bencana Di Sumbar
    09 Keracunan Makanan 1 Santri Tewas Dari 14 Orang Di Rohil
    10 Ingatkan Perkuat Mitigasi Bencana, Mentri Pertahanan Prabowo Subianto Kunjungi Korban Banjir bandang Sumbar
    11 9 Personel Polda Sumsel Tertibkan Kendaraan ODOL Oleh Kapolda Irjen A Rachmad Wibowo
    12 MTQ ke 15 Resmi Dibuka Wabup Huzni Merza, Semoga Masyarakat Kecamatan Mempura Dapat Memaknai Isi Dan Cinta Alquran
    13 Siak Pastikan Kebutuhan Pokok Aman, Akibat Banjir Bandang Dan Longsor Melanda Sumbar
    14 Penyalahgunaan Narkotika, Satu Orang Pria Diamankan Tim Opsnal Satres Narkoba Polres Siak
    15 Wabup Siak Hadiri Wisuda Ponpes Amanah Tarbiyah Islamiyah, Husni Berharap Wisudawan/Wisudawati Lanjutkan Ke Sekolah Agama
    16 Sejumlah Pemerintah Daerah Larang Sekolah Gelar Study Tour
    17 Pemkab Siak Mendapatkan Rekor MURI Sebagai Lift Pertama Di Indonesia, Lift Outdoor Jembatan TASL
    18 FPK Riau Kembali Melakukan Kunjungan Kerja Ke Kesbangpol Dan FPK-LMMMD Kota Dumai
    19 Belajar Kekota Tahu, Bupati Alfedri Bawa Sekdes Untuk Tingkatkan Kapasitas Aparatur Kampung
    20 Diduga Adanya Penyimpangan Penggunaan Anggaran Oleh Kadisdik Riau, Kejati Riau Tetapkan Tengku Fauzan Sebagai Tersangka
    21 Sekolah Harus Izin Kepala Dinas Yang Ingin Gelar 'Study Tour'
    22 122 Sekretaris Desa (Sekdes) Studi Tour di Kabupaten Sumedang Jawa Barat Bersama Bupati Alfedri, Tingkatkan Kapasitas Aparatur Kampung
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © DELIK RIAU - SITUS BERITA INVESTIGASI