Hal ini diungkapkan oleh T. Zulmizan Farinja Assegaf SE MSi Ak CA selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Kabupaten Pelalawan dalam keterangan persnya, Rabu (03/03/2021).

“Langkah konsolidasi internal ini perlu kami lakukan untuk menyamakan persepsi dan langkah bersama menyikapi kericuhan yang terjadi pada saat Tim Investigasi LAMR turun minggu lalu yang kami nilai akibat adanya upaya adu domba sesama masyarakat adat," ungkap Zulmizan.

Zulmizan menambahkan, pihaknya akan mencari tahu akar masalahnya dan sekaligus menyikapi fenomena direkrutnya kelompok masyarakat pebatinan lain memihak kepada perusahaan. Ini akan dibahas dalam Sidang Majelis Kerapatan Adat (MKA) dengan mengundang beberapa Pucuk Adat Petalangan yang terkait, seperti Batin Hitam Sei Medang, Batin Monti Ajo, Batin Pematan dan Penghulu Pelabi beserta anak-kemenakan masing-masing.

“Menurut kami fenomena ini harus disikapi secara serius, karena ada potensi memecah-belah, mengadu domba dan menimbulkan situasi yang tidak kondusif antara sesama masyarakat adat," tambah Zulmizan. Zulmizan juga menjelaskan sidang MKA akan dilaksanaka pada hari Kamis 4 Maret 2021 di Balai Adat Kabupaten Pelalawan, Pangkalan Kerinci.

Jangan sampai ke depan sesama masyarakat adat saling bertelagah dan ribut akibat ada yang membela kepentingan pihak tertentu. Masyarakat adat mesti solid dan kompak, serta saling bantu supaya perjuangan berhasil! Bisa jadi, musibah yang hari ini menimpa masyarakat adat Batin Hitam, pada masa yang akan datang menimpa masyarakat adat lainnya. Setelah konsolidasi ini dilakukan, barulah LAMR Kabupaten Pelalawan akan segera melakukan langkah-langkah berikutnya," tutup mantan Anggota DPRD Pelalawan ini. (Rls/HJ)