PELALAWAN, DELIK RIAU - Awal mula hilangnya Intan Aulia Sari dari kepergian pamit dari rumah Senin pagi 8 Februari 2021 menuju ke sekolah SMPN Bernas Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau
Pamitnya intan kepada neneknya pagi itu, bertujuan berangkat ke sekolah untuk mengambil belangko namun sangat disayangkan kepergian intan adalah untuk selamanya.
Ibu korban (Intan), Eva menerangkan kejadian yang sempat menghebohkan masyarakat khususnya Pangkalan Kerinci, dan Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu keluarganya.
"Terima kasih atas semua yang telah turut prihatin terhadap keluarga kami, semoga pelaku cepat ditangkap agar bisa dihukum oleh pihak yang berwajib," ujar Eva.
Lebih lanjut Eva menjelaskan dalam musibah ini kami sangat kecewa terhadap pihak sekolah SMPN Bernas yang semenjak awal hilangnya anak kami, pihak sekolah tidak pernah peduli, sampai ditemukan jasadnya.
Intan adalah salah satu siswi dari SMPN Bernas, namun sangat disayangkan kejadian yang menimpa Intan seperti tidak di perdulikan. Hanya saja salah satu Guru Alm Intan hanya sekali bertanya melalui chat wattsaap dan di hari kedua suruh datang ke sekolah untuk mempertanyakan kejadian itu, bahkan seolah menyalahkan keluarga kami," jelas Eva sambil sesekali mengusap matanya yang memerah.
Selanjutnya, tambah salah satu wali murid yang tidak mau disebutkan namanya merasa risau saat anak-anak menunggu jemputan di halte, karena tidak ada pengawasan dari pihak sekolah, soalnya sudah beberapa wali murid bercerita ada beberapa anak yang di ajak oleh orang tidak di kenal (OTK)
"Apalagi keadaan di seputaran halte SMP Bernas tergolong daerah yang sunyi, disitulah seharusnya tugas security untuk memantau anak-anak yang menunggu jemputan dari orang tua," ujar anak takut disebutkan namanya.
Ditambahkan lagi oleh wali murid, disaat Covid seperti ini masih ada anak-anak di suruh membersihkan ruang kelas, yang seharusnya bisa dikerjakan oleh pesuruh sekolah
Juga diduga masalah etika oknum guru di SMP Bernas tambah wali murid tersebut, pernah saat anaknya melakukan kesalahan di suruh memungut sampah memakai mulutnya,yang membuat anaknya sampai sekarang takut untuk masuk sekolah,imbuhnya.
Saat dikonfirmasi Kepala sekolah SMPN Bernas Sudirman melalui Telepon selulernya mengatakan, terkait kepedulian kami terhadap murid atau siswa/siswi yang sekolah disini tentunya kami tetap akan peduli, dengan hilangnya anak didik kami yang bernama Intan.
"Saat hilangnya kami sudah mempertanyakan kepada ibu korban tentang kabar hilangnya alm. Hari kedua hilangnya, tepat hari Selasa 9 Februari 2021 kami menghubungi pihak keluarga agar datang ke sekolah, guna untuk menanyakan musibah tersebut," ujar Sudirman.
Lebih lanjut Sudirman mengatakan, kami dari pihak sekolah sudah memberitahukan kepada setiap wali murid agar bisa antar jemput anak ke sekolah dan muridpun tidak kami perbolehkan membawa kendaraan sendiri.
"Terkait keamanan di sekolah ini ada penjaga security dan Cctv hanya saja jangkauan Cctv tidak sampai ke jalan hanya di ruangan saja," tambahnya.
Terkait pemberitaan yang lalu bahwa diduga mayat dimutilasi, melalui keterangan kapolres Pelalawan AKBP Indra Widjatmiko.SIK menerangkan kepada wartawan bahwa mayat tersebut utuh tidak dimutilasi.
Bagi pembaca yang budiman agar dapat teliti dalam membaca.Apabila ada kata di duga artinya belum di ketahui kebenarannya masih dalam perkiraan.
Saat dikonfirmasi kepsek Sudirman terkait kekecewaan wali murid melalui whatsaapnya tidak mendapatkan jawaban. (DR)