Saat dikonfirmasi Kepala Desa (Kades) Betung Darman mengatakan, jembatan yang roboh diterjang angin kencang itu salah satu akses menuju ke rumah tempat para wisatawan yang ada di seberang danau, bukan akses vital yang dilewati banyak orang.

"Kejadian itu datangnya angin kencang disertai hujan lebat yang mengakibatkan robohnya jembatan serta pohon kayu bertumbangan. Jembatan tersebut dibangun oleh Dinas Pariwisata kabupaten Pelalawan anggaran tahun 2020 panjang diperkirakan 40 meter dan kerugian pada peristiwa ini diperkirakan sekitar 200 juta," kata Kades Darman kepada wartawan delikriau.com, Selasa (26/01/21).

Lebih lanjut Darman menambahkan atas peristiwa ini kami sudah melaporkan ke bagian BPKAD tentunya team akan turun baik bagian asset dan lainya, setelah itu apakah akan dibangun baru atau direnovasi ulang.ujarnya

"Atas laporan yang sudah kita sampaikan semoga ditahun ini akan segera dibangun karena itu akses vital penghubung ke seberang danau," tutup Kades Darman.(Arman)