Ketika itu, Kombes Wendry melihat ada seorang bapak tua yang sedang menjajakan dagangannya, berupa sapu lidi.

Tampak pria itu duduk di sebelah sepeda miliknya sambil menunggu pembeli yang datang.

Melihat kondisi tersebut, Kombes Wendry pun turun dari mobilnya dan menghampiri bapak tua dengan peci hitam di kepala itu.

"Bapak, sehat bapak?," sapa Kombes Wendry dengan ramah, sambil menyalami pedagang sapu yang juga langsung sumringah melihat kedatangan mantan Kapolres Kuansing itu.

"Alhamdulillah sehat," jawab pria tersebut.

Kombes Wendry juga sempat bertanya, berapa sapu lidi yang terjual setiap harinya.

Sang bapak menerangkan, sehari dirinya bisa menjual rata-rata 3 sampai 4 buah saja. Bahkan, terkadang bisa sama sekali tak ada yang laku.

Kombes Wendry, lantas memborong semua sapu lidi tersebut. Mendengar itu, si pedagang kaget. Ia merasa senang, karena akhirnya hari ini dagangannya laku, bahkan habis terjual.

Bapak tua itu pun buru-buru menghitung nominal keseluruhan sapu lidi, yang kemudian ia sampaikan kepada Kombes Wendry.

"Ini Pak, kembaliannya ambil saja ya buat anak di rumah," ucap Kombes Wendry usai merogoh kocek dan mengambil beberapa lembar uang seratus ribu rupiah.

Pria pedagang sapu senang bukan kepalang. Ia tak henti mengucap syukur dan berterimakasih kepada Kombes Wendry.

Selanjutnya, belasan sapu lidi itu diboyong Kombes Wendry. Perwira polisi berpangkat bunga melati tiga di pundak tersebut membawanya ke sejumlah masjid untuk disumbangkan.

Salah satunya masjid yang didatangi, adalah masjid Nurul Jannah, yang tak jauh dari lokasi bapak penjual sapu lidi tadi.

"Terima kasih kepada Binmas Polri, khususnya Binmas Polda Riau, kepada Bapak Kombes Wendry dan jajaran yang sudah datang memberikan bantuan alat kebersihan. Semoga bisa bermanfaat buat masjid kita, dan menjadi berkah buat yang menyumbangkan," ucap pengurus masjid. (rls)