BNPB Riau Usut Helikopter Yang Dipakai Ketua DPRD Riau
Ketua DPRD Riau Menggunakan Helikopter Penanganan Karhutla Diduga Menyalahi Prosedur
Selasa, 01-09-2020 - 19:55:37 WIB
PEKANBARU, DELIKRIAU - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Riau merampungkan pengusutan helikopter yang dipakai Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet beberapa waktu lalu, dikarenakan helikopter yang bertuliskan BNPB tersebut tidak sesuai peruntukkannya, Selasa (01/09/2020).
Hasilnya, penggunaan helikopter oleh Sekretaris Golkar tersebut menyalahi prosedur. BNPB menyatakan tidak akan membayar Operasional helikopter tersebut karena tidak sesuai peruntukkanya.
Hal ini disampaikan Inspektorat II BNPB, Yulianto secara virtual bersama Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, seperti dikutip dari liputan6.com
"BNPB tidak bertanggung jawab ada penggunaan helikopter penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di luar prosedur," tegas Yulianto.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, kewenangan penggunaan helikopter BNPB sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi Riau, dalam hal ini Komandan Satgas Karhutla. Tujuan penyerahan helikopter untuk daerah adalah penanganan kabut asap karena karhutla.
"Sehingga segala perhitungan kegiatan penggunaan helikopter diserahkan sepenuhnya oleh pimpinan daerah sesuai apa yang ditetapkan penggunaannya untuk penanganan Karhutla," terangnya.
Yulianto tidak menyebut apakah akan ada sanksi terhadap penggunaan helikopter di luar prosedur itu, misalnya penarikan ke pusat. Dia hanya menyebut helikopter itu disewa per jam yang dibayar sesuai peruntukan saja.
"Karena itu bukan heli BNPB tapi heli sewa dan dibayar sesuai yang digunakan. Kalau digunakan di luar prosedur tidak kita bayar, gitu saja," kata Yulianto.
Sebelumnya, video Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet menggunakan helikopter BNPB itu beredar luas di masyarakat. Saat turun dari helikopter, Indra Gunawan disambut masyarakat berbaju dan jas yang ada lambang pohon beringin.
Pemakaian pertama diduga digunakan untuk menghadiri Musda Golkar di Kabupaten Bengkalis. Sementara pemakaian kedua diduga untuk menghadiri Musda Golkar di Kabupaten Indragiri Hilir. (Andika)