Jum'at, 26 April 2024
Follow Us ON :
 
 
 
| Upaya Pencegahan Kekelakaan, Sat Lantas Polres Siak Lakukan Pemasangan Sticker Dan Tanda Berwarna Scotlight di Body Truck Angkutan Barang | | Jangan Jadikan Beban Wali Murid Atau Murid Itu Sendiri, Acara Perpisahan Cukup Diadakan Secara Sederhana Di Setiap Sekolah Masing - masing | | Tak Ada Habisnya, Tim Opsnal Satres Narkoba Polres Siak Menangkap Satu Orang Laki Laki Penyalahgunaan Narkoba | | Pj Wako Muflihun Bersilaturahmi Dengan Warga Kuansing di Pekanbaru | | Dituduh Ambil Brondolan Sawit, Remaja di Rohul Tewas Ditebas Teman | | Irjen Iqbal Beri Penghargaan ke Jajarannya, Ramadan & Idulfitri di Riau Aman
 
Terkait Fitnahan Terhadap Desa Sekijang Sebagai Desa Tempat Orang Kawin Lari
LAKTA Enggan Memberikan Komentar
Kamis, 14-02-2019 - 21:56:18 WIB

TERKAIT:
   
 

PEKANBARU, DELIKRIAU - Desa Sekijang kecamatan Tapung Hilir kabupaten Kampar tak hanya sekedar tempat dilangsungkannya acara Silahturahmi Masyarakat Sungai Tapung (SMST) yang ketiga, melainkan juga sekaligus menjadi tempat dikukuhkannya Lembaga Adat Kenegrian Tapung (LAKTA) pada Sabtu, tanggal 19 Januari 2019 lalu.

Namun jauh sebelum itu desa Sekijang ini juga sempat menjadi perbincangan hangat di Keluarga Besar Sungai Tapung (KBST) lantaran adanya fitnahan yang ditulis dibuku Mata Pelajaran Budaya Melayu Riau (Mapel BMR) terbitan Inprasa tentang sejarah desa Sekijang sebagai tempat persembunyian orang kawin lari.

Setelah dilakukan koordinasi dan mediasi beberapa kali di kantor LAM Riau pada beberapa bulan lalu permasalahan ini seperti sepi dan tak ada kelanjutannya lagi.

Saat delikriau.com mengkonfirmasi terkait permasalahan tersebut kepada Kepala desa Sekijang, H.Ahmad Taridi mengatakan sejauh ini buku yang mengandung fitnahan itu mungkin sudah ditarik oleh penerbit dari peredaran, namun permintaan maaf secara tertulis dari penerbit belum juga mereka dapatkan.

"Buku itu mungkin sudah ditarik oleh penerbit dari peredaran, soalnya kami sudah tidak menemukan buku itu lagi dibeberapa toko yang kami tanyai, namun sampai saat ini setau saya belum ada permintaan maaf secara tertulis dari pihak penerbit terkait masalah itu," jelas Taridi saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Kamis (14/02/2019).

Taridi juga mengatakan bahwa sampai saat ini memang belum ada langkah untuk melanjutkan permasalahan tersebut, meskipun para Ninik Mamak desa Sekijang masih mengharapkan adanya permintaan maaf dari penerbit.

"Sampai saat ini memang belum ada dibuat langkah baru, namun Ninik Mamak berharap ada permintaan maaf dari pihak penerbit," jelasnya.

Ia juga menambahkan, jika ada waktu luang nanti akan melanjutkan permasalahan tersebut, dan jika kembali didapati bukti buku Mapel BMR tersebut masih dipergunakan di sekolah-sekolah, maka akan dilaporkan kepihak yang berwajib.

"Kalau ada waktu yang agak lapang nanti akan diurus lagi, dan nanti kami akan cek lagi di sekolah-sekolah, dan kalau terbukti masih dipakai di sekolah-sekolah, rencananya kami akan melaporkan pihak penerbit dan penulis kepihak yang berwajib," tambahnya.

Dan hingga berita ini diturunkan, LAKTA sebagai Lembaga Adat Tapung yang baru dikukuhkan di desa Sekijang itu sendiri sampai saat ini belum memberikan tanggapan apapun terkait permasalahan tersebut, meskipun Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAKTA, H.Sarkawi sudah dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Demikian juga halnya dengan Zulfahmi, Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) yang mengomandoi LAKTA, hingga sampai saat ini belum memberikan jawaban langkah atau tindakan apa yang akan dilakukan LAKTA terkait permasalahan tersebut. (Raf)



 
Berita Lainnya :
  • LAKTA Enggan Memberikan Komentar
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Upaya Pencegahan Kekelakaan, Sat Lantas Polres Siak Lakukan Pemasangan Sticker Dan Tanda Berwarna Scotlight di Body Truck Angkutan Barang
    02 Jangan Jadikan Beban Wali Murid Atau Murid Itu Sendiri, Acara Perpisahan Cukup Diadakan Secara Sederhana Di Setiap Sekolah Masing - masing
    03 Tak Ada Habisnya, Tim Opsnal Satres Narkoba Polres Siak Menangkap Satu Orang Laki Laki Penyalahgunaan Narkoba
    04 Pj Wako Muflihun Bersilaturahmi Dengan Warga Kuansing di Pekanbaru
    05 Dituduh Ambil Brondolan Sawit, Remaja di Rohul Tewas Ditebas Teman
    06 Irjen Iqbal Beri Penghargaan ke Jajarannya, Ramadan & Idulfitri di Riau Aman
    07 BUMN China Akan Tinjau Lokasi Jembatan Bengkalis-Pulau Sumatra Pekan Depan
    08 Hadiri Pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Riau di Dumai, Bupati Bengkalis Menabuh Kompang Bertanda MTQ Dimulai
    09 68 Peserta Kafilah Bengkalis di Dumai Mendapatkan Motivasi Dari Bupati Kasmarni
    10 Pasca libur lebaran, Seluruh Satuan Pendidikan Sudah Harus Kembali Masuk Pada Tanggal 22 April 2024
    11 Momen Jokowi dan Paloh Ngobrol Akrab di Acara Nikahan, Di Unggah Elite NasDem
    12 Tewas Terbawa Arus Air Laut Yang Sedang Pasang Saat Bekerja
    13 Buntut Dari Kasus Penyelundupan 24 Kg Narkoba, Menhub Diminta Cabut Izin Operasional Lion Air
    14 Resmi Dilaporkan Ke Mapolres Muaro Jambi, Dugaan Pria Beristri Gauli Seorang Pelajar
    15 ‘Datuk Seri Lela Setia Junjungan Negeri’, Kajati Riau Mendapatkan Gelar Dari LAMR
    16 Kembali Jadi Bakal Calon Bupati Siak, Alfedri Tetap Berpasangan dengan Husni di Pilkada Siak 2024
    17 Pasutri Diduga Pelaku Penyalahgunaan Narkotika Diamankan Satres Narkoba Polres Siak
    18 Berhasil Mengungkap Kasus Dugaan Pencurian Buah Kelapa Sawit Oleh Polsek Kuantan Mudik
    19 Warga Kampung Sam Sam Diduga Mau Ninja Brondolan Sawit Tewas Disambar Petir
    20 Iptu Supriadi Tersangka Penipuan Masuk Akpol Rp 1,3 M
    21 "Aghi Ghayo Onam" atau Hari Raya Enam di Kabupaten Siak
    22 Pria di Riau Ditangkap, Manipulasi Video Hasil Sidang MK di TikTok
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © DELIK RIAU - SITUS BERITA INVESTIGASI