PEKANBARU, DELIKRIAU - Operasi Patuh merupakan program rutin yang dilaksanakan menjelang hari raya idul fitri. Dimana program Polri ini dilaksanakan serentak di seluruh daerah di Indonesia.

Kapolda Riau Inspektur Jenderal Nandang menjelaskan 70 persen kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat guna menunjang keselamatan dalam berkendara. "Lewat operasi ini kita mengingatkan tentang pentingnya kesadaran keselamatan berkendara," katanya.

Menurutnya, penyuluhan ini untuk kembali meningkatkan pemahaman kepada masyarakat mengenai keselamatan dalam berkendara. Kesadaran ini merupakan pondasi dasar yang dapat menekan angka kecelakan dalam berlalu lintas.

"Salah satu fokus kita yakni mengingatkan kepada para orang tua agar tidak memberikan kendaraan kepada anak dibawah umur. Jika masih dibawah 17 tahun maka akan lebih baik jika diantar atau ikut mobil antar jemput jika berangkat ke sekolah. Tak hanya motor namun juga kendaraan roda empat," bebernya, dikutip riauterkini.

Sementara itu, tujuan utama gelaran ini yakni melingkupi empat aspek. Diantaranya yakni mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan dan kelancaran serta ketertiban berlalu lintas, meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, membangun budaya tertib berlalu lintas, dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik.

Sedangkan sasaran operasi ini yakni pengemudi menggunakan handphone, pengemudi melawan arus, pengemudi sepeda motor berboncengan lebih dari satu, pengemudi di bawah umur, pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm sni, pengemudi kendaraan bermotor menggunakan narkoba atau mabuk, serta pengemudi berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan.

Menurut data jumlah kecelakaan lalu lintas operasi patuh 2017 sebanyak 2.203 kejadian mengalami penurunan 239 kejadian atau 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang sebanyak 2.542 kejadian. Selanjutnya jumlah korban meninggal dunia operasi patuh tahun 2017 sebanyak 420 orang, mengalami peningkatan sebanyak 8 orang atau 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebanyak 412 orang.

Sentara, jumlah korban luka berat operasi patuh tahun 2017 sebanyak 407 orang, mengalami penurunan sebanyak 217 orang atau menurun 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebanyak 724 orang. Sedangkan jumlah pelanggaran lalu lintas operasi patuh tahun 2017 sejumlah 841.244 pelanggaran meningkat 12 persen dari tahun 2016, dengan jumlah tilang sebanyak 676.317 lembar dan teguran sejumlah 164.927 teguran.

"Kita berharap dalam operasi ini tidak ada razia hanya fokus pada edukasi. Sementara untuk wilayah yang kita tekankan yakni di jalan lintas timur yang masih rentan dengan kejadian kecelakaan," pungkasnya.(drc/rtc)