Elpiji 3 Kg Non Subsidi Diluncurkan, Distribusi Gas Melon Diperketat
Kamis, 05-07-2018 - 12:56:11 WIB
JAKARTA, DELIKRIAU - Pemerintah akan memperketat pengawasan distribusi elpiji tabung hijau ukuran 3 kilogram (kg) bersubsidi atau yang biasa disebut gas melon. Pengawasan tersebut melalui barcode dan kartu.
"Mengenai barcode tentu akan kita lakukan karena untuk kita monitor melakukan pengawasan terhadap distribusi elpiji bagi masyarakat," ujar Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Ia mengatakan, Pertamina juga akan koordinasi dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). "Kita akan sinergi, karena Bulog untuk yang beras. Kan ada beberapa produk yang diberikan pada masyarakat miskin, ini kita harus sinergi kalau tidak salah Bulog mengeluarkan kartu, kita akan lakukan," kata Nicke seperti dilansir detikfinance.
Pemerintah menetapkan gas melon sebagai produk bersubsidi. Sebagai penegasannya tertera tulisan hanya untuk masyarakat miskin pada tabung elpiji tersebut.
Nicke menambahkan, Pertamina juga sudah meluncurkan elpiji 3 Kg non subsidi untuk masyarakat mampu. Dengan adanya produk ini, maka masyarakat mampu tidak menggunakan produk bersubsidi.
Ia mengatakan, produk elpiji 3 Kg bersubsidi dan non subsidi dibedakan dari warnanya. Tabung elpiji 3 Kg subsidi berwarna hijau, sedangkan tabung elpiji 3 Kg non subsidi berwarna merah jambu (pink). "Yang 3 Kg yang pink non subsidi kemudian yang subsidi tetap yang hijau," katanya.
Pertamina telah mulai melakukan uji pasar elpiji 3 Kg non subsidi pada Selasa (3/3). Uji pasar ini dilakukan di dua kota yakni Jakarta dan Surabaya.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito menerangkan, pada uji pasar ini Pertamina melepas 5.000 tabung elpiji yang merupakan varian baru Bright Gas. Menurutnya, produk ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mampu. "Produk Bright Gas 3 Kg ini memberikan alternatif pilihan bagi konsumen elpiji non subsidi," katanya.
Terkait harga, Adiatma mengatakan, selama uji pasar isi ulang elpiji pink ini seharga Rp39.000 per tabung di agen elpiji non subsidi dan belum termasuk ongkos kirim. Sementara, untuk isi ulang di SPBU COCO harganya Rp42.000.
Sedangkan untuk tabung perdana (tabung plus isi) Bright Gas 3 Kg akan dijual di agen elpiji seharga Rp184.000 per tabung dan di SPBU COCO seharga Rp187.000 per tabung.
Ia mengatakan, Pertamina juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan tukar tambah. Konsumen cukup menukarkan satu tabung elpiji 3 Kg dan membayar Rp81.500 di agen elpiji non subsidi, maka konsumen dapat membawa pulang satu tabung Bright Gas 3 Kg yang siap digunakan. Sedangkan, untuk di SPBU cukup menambah Rp84.500.
Bright Gas 3 Kg hadir dengan teknologi katup ganda (double spindle valve system) yang lebih aman dalam mencegah kebocoran elpiji. Serta, untuk menjaga kualitas dan kuantitas isi tabung, Bright Gas 3 Kg juga dilengkapi dengan segel hologram yang tidak dapat dipalsukan. (dr/int)