Kamis, 19 09 2024
Follow Us ON :
 
 
 
| Rapat Paripurna Sumpah Janji Anggota DPRD Siak Di Hadiri Kasdim 0322 | | Amankan Sabu Seberat 99 Gram Saat Transaksi di Wisma Teng Dumai | | Tangkap Dua Kurir Narkoba, Kapolsek Seberida Berhasil Amankan Puluhan Bungkus Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi Disita | | Jika Terpilih Menjadi Gubri, SF Hariyanto Rancang Berikan Tambahan Gaji RT Rp1 Juta per Bulan Dari Provinsi | | Pasien kembali Dimintai Biaya Berobat, Kadiskes Asril Panggil Seluruh Staf dan Kapus Pangkalan Kuras 1 serta 5 Kapus Lain | | Wabup Nasarudin, Desak Disperindag Segera Fungsikan Pasar Modern Sorek yang Terbengkalai
 
Pemerintah Imbau Masyarakat Tenang Soal Pelemahan Rupiah
Sabtu, 28-04-2018 - 11:00:37 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA, DELIKRIAU - Pemerintah mengimbau masyarakat tetap tenang di tengah pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat saat ini. Salah satunya karena penguatan nilai tukar dolar AS saat ini mempengaruhi hampir semua mata uang di dunia, bukan hanya Indonesia.

"Kalau kita lihat dua hari terakhir saat penguatan dolar sangat terasa, beberapa negara maju bahkan depresiasi di atas 2 persen. Bahkan India melakukan depresiasi lebih besar karena mereka ingin memacu ekspornya," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, Kamis (26/4).

Seperti diketahui, dalam pekan ini, kurs rupiah sempat menyentuh level 14.000 per dolar AS. Kurs rupiah juga terus bergerak fluktuatif di posisi 13.880-13.900 per dolar AS.

Lebih jauh, Sri Mulyani juga menilai pelemahan rupiah sebetulnya tak sepenuhnya buruk. Sebab, ada dampak positif dari jatuhnya kurs rupiah yang malah memacu kinerja ekspor.

Di lain sisi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Soesatyo mengingatkan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) untuk segera melakukan langkah antisipasi atas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi indikator penting bagi perekonomian nasional, salah satunya akan terjadi peningkatan konsumsi kebutuhan bahan pokok menjelang Ramadan dan Lebaran," ujar Bambang seperti dilansir tempo.co.

Sementara itu, Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada meminta BI mencari cara yang lebih efektif untuk menahan laju pelemahan rupiah. Ia mengungkapkan, sinyal kepanikan pelaku pasar perlahan mulai terlihat, dari arus dana keluar atau capital outflow di pasar modal.

"Pelaku pasar secara psikologis khawatir pelemahan nilai tukar akan membuat kinerja emiten terkena dampak, sehingga mereka cenderung melakukan aksi jual," ujarnya.

Reza menuturkan, pelaku pasar cenderung memperkirakan pelemahan rupiah masih akan terus berlanjut hingga pertemuan rutin bulanan Bank Sentral AS yang akan memberikan kepastian kenaikan Fed Fund Rate Mei nanti. "Kalau kondisi ini nggak bisa ditahan oleh BI, bisa saja tembus ke level Rp14.075-14.100," katanya. Padahal, imbuhnya, sentimen indikator perekonomian di dalam negeri terkendali, sehingga tak perlu dikhawatirkan.

BI dan pemerintah diharapkan bisa menempuh langkah strategis lain untuk mendukung penguatan rupiah, seperti meningkatkan kinerja ekspor hingga mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate yang saat ini masih dipertahankan di level 4,25 persen. "Ini untuk kembali melebarkan selisih dengan Fed Funds Rate yang sekarang sudah 1,5-1,75 persen," katanya.

Ekonom Asian Development Bank, Eric Sugandi berujar, opsi menaikkan suku bunga acuan bisa menjadi satu langkah yang efektif untuk menghentikan pelemahan rupiah. "Kalau pelemahan rupiah ini tetap berlanjut dan menembus level Rp14.000, bisa saja BI 7 Days Repo Rate naik pada Rapat Dewan Gubernur berikutnya," ujarnya.

Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Andry Asmoro menambahkan, meskipun BI sudah melakukan intervensi sangat dalam menggunakan cadangan devisa, peluang untuk menaikkan suku bunga acuan masih terbuka. "Apalagi Fed Fund Rate naik, jadi bukan hanya mengimbangi ini, tapi juga sebagai upaya untuk menjaga rupiah walaupun inflasi sesuai target," katanya.

Kenaikan yang mungkin dilakukan BI diperkirakan hanya sebesar 25 basis poin. "Namun dampaknya juga akan mendorong kenaikan bunga perbankan juga, padahal bunga kredit kan belum turun banyak, dan demand kredit belum tinggi," katanya.

Menanggapi kemungkinan untuk menaikkan BI 7 Days Repo Rate, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Firman Mochtar berujar hingga saat ini lembaganya masih memantau perkembangan perekonomian domestik maupun global. "Sejauh ini kami memandang pertumbuhan ekonomi masih tetap solid, investasi masih tumbuh baik," ucapnya.

Menurutnya, kondisi saat ini masih sesuai dengan perhitungan BI di awal tahun. "Salah satu dukungannya adalah bagaimana cadangan devisa kita meningkat, dan untuk nilai tukar kami selalu ada di pasar sehingga tidak memberikan ekspektasi berlebihan," katanya.

BI berharap ke depan tekanan terhadap rupiah akan mulai mereda. Firman melanjutkan, selain membangun ketahanan eksternal, lembaganya beserta pemerintah juga berupaya untuk menguatkan ketahanan internal.

"Khususnya dari sisi ekspor, sejauh ini masih positif, bukan hanya dari komoditas tapi juga manufaktur, harapannya ini juga akan mendukung daya saing penanaman modal asing," ujarnya.

Firman pun optimistis jika peluang peningkatan aliran dana asing yang masuk masih terbuka. "Optimisme investor global masih baik, perbaikan perekonomian kita diakui, ini akan menarik investor bukan hanya di pasar uang tapi juga dalam bentuk penanaman modal asing langsung," katanya. (drc/int)




 
Berita Lainnya :
  • Pemerintah Imbau Masyarakat Tenang Soal Pelemahan Rupiah
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Tangkap Dua Kurir Narkoba, Kapolsek Seberida Berhasil Amankan Puluhan Bungkus Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi Disita
    02 Pasien kembali Dimintai Biaya Berobat, Kadiskes Asril Panggil Seluruh Staf dan Kapus Pangkalan Kuras 1 serta 5 Kapus Lain
    03 Jika Terpilih Menjadi Gubri, SF Hariyanto Rancang Berikan Tambahan Gaji RT Rp1 Juta per Bulan Dari Provinsi
    04 Wabup Nasarudin, Desak Disperindag Segera Fungsikan Pasar Modern Sorek yang Terbengkalai
    05 Rapat Paripurna Sumpah Janji Anggota DPRD Siak Di Hadiri Kasdim 0322
    06 Satlantas Polres Siak Siagakan Personel Menghadapi Libur Loong Weekend
    07 Amankan Sabu Seberat 99 Gram Saat Transaksi di Wisma Teng Dumai
    08 Cabup-Cawabup Nazarudin-Abu Bakar Resmikan Rumah Pemenangan di Kelurahan Langgam
    09 2 Rumah Roboh, 3 Rusak Akibat Longsor Diduga Disebabkan Proyek Turap yang Terbengkalai
    10 Tegas, Ketua FRN Pelalawan Minta APH Keruk Habis Mafia BBM Ilegal
    11 Bupati Siak Raih Penghargaan Bergengsi, Langsung Dari Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas
    12 Perkuat Organisasi dan Evaluasi Kinerja, DPC LLMB Kecamatan Dayun Gelar Rapat Koordinasi Bersama Pengurus Dan Anggota
    13 Silaturahmi Kebangsaan Menuju Pilkada Serentak Tahun 2024, Turut Hadir Pasi Ops Kodim 0322/Siak
    14 Melalui Lomba Balita Sehat 2024, Siapkan Generasi Emas
    15 Kami Tindak Tegas Yang Buat Onar, TNI-Polri Petakan Lokasi Rawan Konflik Pilkada Siak
    16 3 Hasil Survei Cabup dan Cawabup Pelalawan, Nazaruddin-Abu Bakar di Posisi Teratas
    17 Demi Suksesnya Pilkada 2024, Dandim 0322/Siak dan Kapolres Siak Pimpin Apel Akbar, Soliditas Tanpa Batas
    18 Event Tempo Doeloe di Buka, Mengenang Masa Masa Tugas Pertama Di Sungai Apit
    19 Rapat Analisis Pendataan Penataan Aset dan Penataan Akses, Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor Gugus Tugas Reforma Agraria Demi Siak Maju dan Sejahtera
    20 Nasib Tragis Dialami Gadis Penjaja Gorengan Di Padang Pariaman, Tiga Hari Hilang Dan Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
    21 Komitmen Dalam Memajukan Sektor Pariwisata, Paket Wisata Riau Laris Manis Raih Juara Umum
    22 SMA Negeri 1 Sungai Apit Dapat Kunjungan Bupafi Alfedri, Harap Siswa 17 Tahun Sudah Punya IKD
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © DELIK RIAU - SITUS BERITA INVESTIGASI