Selasa, 05 Desember 2023
Follow Us ON :
 
 
 
| Peraturan Daerah tentang APBD Kabupaten Pelalawan Tahun Anggaran 2024 Disahkan | | Pemkab Siak Peringati HUT Korpri ke-52 dan Hari Guru Nasional Tahun 2023 | | Sekda Arfan Usman Hadiri Sertijab Komandan Lanud Roesmin Nurjadin | | Wabup Husni Sebut Tanggung Jawab Pengelolaan Zakat Dunia Akhirat | | Bupati Alfedri Temui Warga Korban Banjir dan Serahkan Bantuan | | Jadi Pembina Upacara HUT PGRI di Tualang, Ini Harapan Bupati Alfedri
 
Pemerintah Imbau Masyarakat Tenang Soal Pelemahan Rupiah
Sabtu, 28-04-2018 - 11:00:37 WIB

TERKAIT:
   
 

JAKARTA, DELIKRIAU - Pemerintah mengimbau masyarakat tetap tenang di tengah pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat saat ini. Salah satunya karena penguatan nilai tukar dolar AS saat ini mempengaruhi hampir semua mata uang di dunia, bukan hanya Indonesia.

"Kalau kita lihat dua hari terakhir saat penguatan dolar sangat terasa, beberapa negara maju bahkan depresiasi di atas 2 persen. Bahkan India melakukan depresiasi lebih besar karena mereka ingin memacu ekspornya," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, Kamis (26/4).

Seperti diketahui, dalam pekan ini, kurs rupiah sempat menyentuh level 14.000 per dolar AS. Kurs rupiah juga terus bergerak fluktuatif di posisi 13.880-13.900 per dolar AS.

Lebih jauh, Sri Mulyani juga menilai pelemahan rupiah sebetulnya tak sepenuhnya buruk. Sebab, ada dampak positif dari jatuhnya kurs rupiah yang malah memacu kinerja ekspor.

Di lain sisi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Soesatyo mengingatkan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) untuk segera melakukan langkah antisipasi atas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi indikator penting bagi perekonomian nasional, salah satunya akan terjadi peningkatan konsumsi kebutuhan bahan pokok menjelang Ramadan dan Lebaran," ujar Bambang seperti dilansir tempo.co.

Sementara itu, Analis Binaartha Parama Sekuritas, Reza Priyambada meminta BI mencari cara yang lebih efektif untuk menahan laju pelemahan rupiah. Ia mengungkapkan, sinyal kepanikan pelaku pasar perlahan mulai terlihat, dari arus dana keluar atau capital outflow di pasar modal.

"Pelaku pasar secara psikologis khawatir pelemahan nilai tukar akan membuat kinerja emiten terkena dampak, sehingga mereka cenderung melakukan aksi jual," ujarnya.

Reza menuturkan, pelaku pasar cenderung memperkirakan pelemahan rupiah masih akan terus berlanjut hingga pertemuan rutin bulanan Bank Sentral AS yang akan memberikan kepastian kenaikan Fed Fund Rate Mei nanti. "Kalau kondisi ini nggak bisa ditahan oleh BI, bisa saja tembus ke level Rp14.075-14.100," katanya. Padahal, imbuhnya, sentimen indikator perekonomian di dalam negeri terkendali, sehingga tak perlu dikhawatirkan.

BI dan pemerintah diharapkan bisa menempuh langkah strategis lain untuk mendukung penguatan rupiah, seperti meningkatkan kinerja ekspor hingga mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate yang saat ini masih dipertahankan di level 4,25 persen. "Ini untuk kembali melebarkan selisih dengan Fed Funds Rate yang sekarang sudah 1,5-1,75 persen," katanya.

Ekonom Asian Development Bank, Eric Sugandi berujar, opsi menaikkan suku bunga acuan bisa menjadi satu langkah yang efektif untuk menghentikan pelemahan rupiah. "Kalau pelemahan rupiah ini tetap berlanjut dan menembus level Rp14.000, bisa saja BI 7 Days Repo Rate naik pada Rapat Dewan Gubernur berikutnya," ujarnya.

Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Andry Asmoro menambahkan, meskipun BI sudah melakukan intervensi sangat dalam menggunakan cadangan devisa, peluang untuk menaikkan suku bunga acuan masih terbuka. "Apalagi Fed Fund Rate naik, jadi bukan hanya mengimbangi ini, tapi juga sebagai upaya untuk menjaga rupiah walaupun inflasi sesuai target," katanya.

Kenaikan yang mungkin dilakukan BI diperkirakan hanya sebesar 25 basis poin. "Namun dampaknya juga akan mendorong kenaikan bunga perbankan juga, padahal bunga kredit kan belum turun banyak, dan demand kredit belum tinggi," katanya.

Menanggapi kemungkinan untuk menaikkan BI 7 Days Repo Rate, Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Firman Mochtar berujar hingga saat ini lembaganya masih memantau perkembangan perekonomian domestik maupun global. "Sejauh ini kami memandang pertumbuhan ekonomi masih tetap solid, investasi masih tumbuh baik," ucapnya.

Menurutnya, kondisi saat ini masih sesuai dengan perhitungan BI di awal tahun. "Salah satu dukungannya adalah bagaimana cadangan devisa kita meningkat, dan untuk nilai tukar kami selalu ada di pasar sehingga tidak memberikan ekspektasi berlebihan," katanya.

BI berharap ke depan tekanan terhadap rupiah akan mulai mereda. Firman melanjutkan, selain membangun ketahanan eksternal, lembaganya beserta pemerintah juga berupaya untuk menguatkan ketahanan internal.

"Khususnya dari sisi ekspor, sejauh ini masih positif, bukan hanya dari komoditas tapi juga manufaktur, harapannya ini juga akan mendukung daya saing penanaman modal asing," ujarnya.

Firman pun optimistis jika peluang peningkatan aliran dana asing yang masuk masih terbuka. "Optimisme investor global masih baik, perbaikan perekonomian kita diakui, ini akan menarik investor bukan hanya di pasar uang tapi juga dalam bentuk penanaman modal asing langsung," katanya. (drc/int)




 
Berita Lainnya :
  • Pemerintah Imbau Masyarakat Tenang Soal Pelemahan Rupiah
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Peraturan Daerah tentang APBD Kabupaten Pelalawan Tahun Anggaran 2024 Disahkan
    02 Donasi Palestina, Kabupaten Siak Tembus 2 Milyar
    03 Pemkab Siak Peringati HUT Korpri ke-52 dan Hari Guru Nasional Tahun 2023
    04 Resmikan Rumah Restorative Justice, Bupati Alfedri Harap Masyarakat Benar-benar Mendapat Keadilan Hukum
    05 Ciptakan Pemilu Berkeadilan dan Damai Bawaslu Siak Taja Tabligh Akbar
    06 S Hondro Harap Gubri Edy Natar Cabut Pergub 19 Tahun 2021
    07 Bupati Alfedri Temui Warga Korban Banjir dan Serahkan Bantuan
    08 Jadi Pembina Upacara HUT PGRI di Tualang, Ini Harapan Bupati Alfedri
    09 Untuk Motivasi, Bupati Alfedri akan berikan hadiah umroh bagi peserta MTQ yang berprestasi di tingkat Nasional
    10 Mappilu - PWI Riau Audiensi ke KPU Riau
    11 Sekda Arfan : 'Guru Kunci Utama Transformasi Pendidikan'
    12 Disabilitas Korban Pemerkosaan, Kadis DP3AP2KB Pelalawan Maksimal Upayakan Bantuan
    13 Wabup Husni Sebut Tanggung Jawab Pengelolaan Zakat Dunia Akhirat
    14 Sekda Arfan Usman Hadiri Sertijab Komandan Lanud Roesmin Nurjadin
    15 Dirlantas Polda Riau Pimpin Rapat Forum Lalu Lintas Untuk Sukseskan Program Bulan Tertib Helm
    16 Bahas Sejumlah Isu Pembangunan, Bupati Kasmarni Ikut Rapat bersama Plt. Gubri
    17 Wabup Siak Husni Harap Turnamen Sepak Bola Antar RT Rutin di Gelar
    18 Ops OMB 2023, Polsek Tualang Gencar Melaksanakan Patroli Kantor Panwaslu dan PPK Kecamatan Menjelang Pemilu Tahun 2024
    19 Terkait CSR PT BRK Syariah, Pemohon Akan Ajukan Keberatan ke Pengadilan
    20 Polres Siak Lakukan Patroli Rutin Ke Kantor KPU Kabupaten Siak
    21 Bupati Alfedri Panen Raya Padi, Petani Gembira Harga Gabah Tinggi
    22 Bupati Siak-Ketua PKU dan Bawaslu Tandatangan NPHD Pengawas dan Penyelenggara Pilkada 2024
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © DELIK RIAU - SITUS BERITA INVESTIGASI