MAGELANG, DELIKRIAU - Keberadaan satgas TMMD reguler 102 dilokasi memang sangat menarik simpati bagi semua warga masyarakat Desa Gandusari. Para personil yang sedang melaksanakan tugas dilapangan program terpadu Tentara Manunggal Membangun Desa bukan hanya sekedar datang untuk bekerja menyelesaikan sasaran fisik saja, namun disela kegiatan yang ia lakukan dilapangan, mereka sisakan waktu untuk membantu masyarakat dengan kegiatan lain diluar sasaran yang sudah diprogramkan.
Kepedulian satgas terhadap warga dilapangan tentunya bukan diragukan lagi, meski hanya sekedar memberikan contoh dan bahkan sampai terjun langsung dalam suatu kegiatan apapun ia lakoni, agar masyarakat memahami dan sadar bahwa tujuan yang dilakukanya itu supaya menjadi tauladan bagi masyarakat Gandusari, agar kedatangan satgas dilapangan, warga mampu dan mau untuk lebih peduli meningkatkan rasa gotong royong dan bekerjasama antar sesama warga dan masyarakat lainya, sebab gotong royong yang merupakan ciri khas masyarakat indonesia senantiasa menjadi tradisi agar selalu diuri-uri demi meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Serda Sri Wahyono, salah satu Anggota satgas TMMD yang mempunyai rasa kepedulian terhadap warga masyarakat sangat tinggi ini, dilihat setelah pulang bekerja pengecoran jalan kegiatan TMMD, dengan kondisi capek selepas seharian bergelut dengan material, ia melihat seorang kakek yang sedang memanjat pohon kelapa. Meski dalam kondisi lelah, Wahyono merasa trenyuh (iba) melihat kejadian yang dilakukan sang kakek. Kepandaian Wahyono dalam bidang panjat memanjat memang sudah teruji, dikala pendidikan mereka pernah mendapat pelajaran montenering serta panjat dan turun tebing.
"Disaat menjalankan tugas operasi, kami pun terkadang menjumpai hal yang demikian, meskipun sekarang jarang dilakukan. Bermodalkan pengalaman itulah, saya dengan ringan hati, dan tentunya didasari rasa iba serta sebagai satgas TMMD ingin membantu sesama," terang Sri Wahyono, kepada delikriau.com, Kamis (2/8/2018).
Sudarjo (67) warga Dusun Mirimunggul yang keseharianya bekerja sebagai kuli harian dengan penghasilan tidak menentu ini harus bekerja serabutan demi mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Usia renta yang seharusnya sudah dinikmatinya dengan bekerja ringan, namun ia gunakan untuk kerjaan yang sangat berat bagi seusianya.
"Kerjaan seperti saya lakukan karena sudah tuntutan kebutuhan yang menjadikan usia lanjut seakan tidak pernah di huraukan lagi," tutur Sudarjo.
Lebih lanjur Sudarjo mengatakan dengan kejadian tersebut, sebenarnya kakek tidak sampai hati apabila anggota satgas sampai memanjat kelapa, tapi ternyata sang kakek diam-diam mengamati perilaku satgas yang berada di Dusunya memang Pak Tentara orangnya baik-baik.
"Saya pingin kalau bisa bapak Tentara ini, bisa berlama di Dusun kami. Karena dengan kehadiran Bapak-bapak Tentara ini masyarakat pada senang sekali," tutur sang kakek Sudarjo.
Kakek Darjo mengucapkan terima kasih banyak sudah dibantu bapak TNI dalam memetik buah kelapanya, semoga keberadaan satgas di Dusunya dalam menjalankan tugas TMMD mendapat pahala dan senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, dilancarankan rizkinya dalam menjalankan amanah ini, "do'anya yang tulus. (fer)