Kemendikbudristek Sahkan Tentang Kurikulum Nasional.Pramuka Resmi Dihapus Dari Ekstrakurikuler
DELIK RIAU – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengisyaratkan Pramuka akan dihapus dari daftar ekstrakurikuler wajib.
Meskipun demikian, alasan mengapa ekstrakurikuler Pramuka dihapus dari daftar ekstrakurikuler wajib di sekolah belum diungkap oleh kementerian yang dipimpin Nadiem Makarim itu.
Akan tetapi, kepastian bahwa pramuka dihapus dari daftar ekstrakurikuler wajib terkonfirmasi dengan disahkannya Peraturan Mendikbudristek (Permendikbudristek) No. 12 tahun 2024 oleh Nadiem Makarim.
Permendikbudristek No. 12 tahun 2024 sendiri adalah Permendikbudristek yang mengatur tentang pengesahan Kurikulum Merdeka menjadi Kurikulum Nasional Indonesia.
Dalam pasal 34 huruf H Permendikbudristek tersebut dinyatakan bahwa Permendikbudristek No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib resmi dicabut.
Dengan diberlakukannya regulasi dalam Permendikbudristek No. 12 tahun 2024, maka status Pramuka sebenarnya tidak dihapus dari kurikulum, namun dihapus dari daftar ekstrakurikuler wajib di sekolah.
Lebih jauh lagi, sampai saat ini Kemendikbudristek belum mengungkap apa latar belakang pencabutan Permendikbudristek Nomor 63 tahun 2014 yang artinya mencabut status pramuka sebagai ekstrkurikuler wajib.
Mendikbudristek Nadiem Makarim yang menandatangani pengesahan Permendikbudristek No. 12 tahun 2024 tentang Kurikulum Nasional pun belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut.
Meskipun demikian, dalam sebuah kesempatan dua tahun lalu sebenarnya Nadiem telah memberikan gambaran mengenai pandangannya tentang Pramuka.
Nadiem menyebutkan bahwa keberadaan Pramukan di sekolah sangat mendukung dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang dicanangkan dalam kurikulum nasional.
Ia juga mengatakan bahwasanya seluruh aktivitas Pramuka telah sejalan dengan karakter ideal pelajar Indonesia yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
"Kegiatan kepramukaan di sekolah sangat mendukung pendidikan karakter yang saat ini mengedepankan kurikulum merdeka dan asesmen nasional,” ujar Nadiem dikutip dari antaranews.com.
“Semua aktivitas kepramukaan berlandaskan dengan semangat gotong royong, tenggang rasa, toleransi dan kreativitas, sangat sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila,” sambungnya
(Sumber:klikpendidikan.com)