Bupati Irwan 'Curhat' Soal Kemiskinan Meranti saat Jadi Pembicara di UGM
Sabtu, 14-07-2018 - 16:58:18 WIB
YOGYAKARTA, DELIKRIAU- Di awal berdirinya Kabupaten Kepulauan Meranti, saat pemekaran dari Kabupaten Bengkalis, angka kemiskinan sangat tinggi yaitu 43 persen. Kondisi ini memang sangat memprihatinkan bagi kabupaten yang berada di Provinsi Riau yang merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia.
Namun seiring upaya yang dilakukan oleh pemerintahan baru, kini angka kemiskinan di Kepulauan Meranti sudah bisa ditekan menjadi 28 persen. Banyak langkah yang sudah dilakukan, namun kedepan tetap harus dimaksimalkan.
Demikian dibeberkan Bupati Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan M.Si saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional dan Workshop Perencanaan Pengelolaan Aset Daerah Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Pembiayaan Pembangunan, bertempat di Auditorium Sukadji Ranuwiharjo MM FEB UGM , Yogyakarta, Sabtu (14/7/2018).
Kegiatan yang digelar dalam rangka Dies Natalis Ke-23 Program Study Magister (Ekonomi Pembangunan MEP) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu, membahas peran PAD dalam pembiayaan pembangunan daerah, dan pembahasan strategi pengelolaan aset secara tepat dan berdaya guna.
Hadir sebagai pembicara Walikota Bandar Baru Nadjmi Adhani, S.Sos, M.Si, Subdirektorat Pengelolaan Kekayaan Negara II Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi Soeparjanto SH, M. Ec.Dev, Akademisi FH UGM Prof. Sudjito, Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir SE M.Si, Bupati Tambrauw Gabriel Asem SE, M.Si. Juga dihadiri Ketua Panitia Gunawan B.Sc, MSc, Dipt. Stat. Ec, Ketua Program Study FEB MM UGM Dr. Ahmad Makhfatih MA.
Turut mendampingi Bupati Irwan, Kepala BPKAD Kabupaten Meranti Bambang Supriyanto SE MM, Kabag Humas dan Protokol Meranti Hery Saputra SH, Kabid Aset BPKAD Meranti Alamsyah Mubarak S. Sos M. Si, Kasi Akuntansi Eko Haryadi SE MAk.(dr/grc)