Banjir di Siak Kecil bukanlah Petaka Alam, Melainkan Berkah dan Teguran bagi Manusia
BENGKALIS, DELIK RIAU - Banjir besar yang melanda di Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis sangat memperihatinkan, sepertinya alam tidak lagi bersahabat dengan manusia.
Musibah banjir yang menimpa di beberapa desa di Kecamatan Siak kecil bukanlah sebuah bencana yang bisa dikaitkan dengan petaka alam, melainkan keberkahan yang diberikan tuhan sekaligus teguran kepada manusia agar tidak kembali melakukan kesalahan dengan merusak alam.
Hal ini sangat jelas disampaikan oleh salah satu warga desa yang terdampak banjir yang tak ingin disebutkan namanya kepada awak media, Senin (15/01/24).
Sebut saja nama pak tua itu Abah, dimana ia menjelaskan bahwa adapun faktor banjir yang melanda yakni, melimpahnya air Sungai Tasik dan itensitas curah hujan tinggi telah menjebolkan dua bendungan atau tanggul penahan air milik Perusahaan, sehingga air tersebut mengalir dari dataran tinggi kedataran rendah dan sampailah rumah warga.
"Banjir ini penyebabnya bukan itu saja, tetapi kerusakkan hutan telihat jelas dipelupuk mata. Dan ini merupakan suatu teguran alam kepada manusia agar tidak lagi merusak alam dengan menebang pohon," kata Abah yang terlihat sedih pada raut wajahnya saat mau menyebrang dari Desa Sungai Linau menuju Desa Bandar Jaya dengan menggunakan sampan.
Selain itu, Abah juga sempat bercerita bahwa darimana harus kumulai, sementara tabiat manusia terus menerus bernuansa lupa. Lupa akan keserakahan yang telah dilakukan. Pada dasarnya manusia tidak akan pernah mengakui kesalahan yang telah ia perbuat, banjir ini berkah dari sang maha kuasa menegur manusia untuk menjaga dan melestarikan hutan.
"Saya sedih, Kata ini lebih baik kusematkan dari pada menahan sesak didada. Dimana semua harus menangung kerugian atas bencana ini, mengungsi meninggalkan rumah termasuk anak anak kecil, yang ikut mengungsi mencari dataran tinggi. Dan nak anak juga harus menangung kedinginan saat malam tiba didalam tenda," ucap Abah dengan nada mendayu sembari pergi dengan menggunakan sampannya.
Kemudian, media ini lanjut menelusuri lembah dan sungai dengan menggunakan sampan untuk menuju tenda pengungsian. Sampai dilokasi, terlihat Kades Bandar Jaya dan warga sedang menikmati makan rujak.
Saat diwawancara Kades Bandar jaya mengatakan bahwa, warga yang mengungsi dari rumah sudah memasuki hari kesebelas. Dan warga aka kembali kerumah ketika air yang menggenagi rumah warga sudah surut.
"Alhamdulillah, atas rahmat tuhan kami masih diberikan kesehatan. Dan yang mengungsi ada dua dusun yakni, dusun bandar sari, dusun air masuk Desa Bandar jaya," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa sementara ini bantuan kemanusiaan yang diberikan sangat banyak dari berbagai penjuru.
"kami bersyukur dan berterimakasih kepada orang orang yang sudah membantu kami yang sedang dalam kesusahan. Dan adapun kekuranganya saat ini perlengkapan bayi," jelasnya.
Warga yang mengungsi juga mengucapkan terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
"Semoga Allah SWT akan membalas atas kebaikan yang telah diberikan kepada kami," tuturnya dengan rasa syukur. (Andhika)