SIAK, DELIKRIAU - 25 orang andalan kwartir ranting (Kwaran) 05 Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak mengikuti Sosialisasi Gugusan Depan (Gudep) Ramah Lingkungan yang diselenggarakan oleh Gugusan Depan (Gudep) SDN 03 Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Sabtu (8/9/2018) di kantor Gugus Depan SDN 03 Dayun.
Ketua Kwaran Dayun Kak Sugianto mengatakan bahwa sosialisasi yang berlangsung sehari ini digelar sosilisasi untuk ramah lingkungan meningkatkan sumber daya manusia dalam pengurangan resiko bencana.
“Melalui program ini, Pramuka diharapkan menjadi garda terdepan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan,” jelas Kak Sugianto.
Sementara Ketua Gugus Depan SDN 03 dayun, Kak Masduki mengatkan bahwa penyiapan gudep ramah lingkungan membutuhkan 5 komponen utama.
“Untuk penyiapan gudep ramah lingkungan hidup perlu ada kebijakan pro lingkungan, kurikulum ramah lingkungan, partisipasi plus kemitraan lingkungan, sarana prasarana lingkungan memadai, dan publikasi lingkungan hidup yang bagus,” terang Kak Masduki saat diwawancarai delikriau.com.
Lebih lanjut Kak Masduki mengatakan, kebijakan pro lingkungan disiapkan melalui visi dan misi gudep ramah lingkungan hidup yang diputuskan musyawarah gugus depan.
“Pada visi dan misi gudep dijelaskan bahwa gudep terlibat aktif dalam mewujudkan kepedulian dan budaya lingkungan hidup,” kata Kak Masduki.
Mengenai kurikulum lingkungan hidup diwujudkan dalam integrasi isu-isu lingkungan hidup dalam penentuan materi latihan rutin Pramuka.
“Diantara indikator yang akan dilihat dalam penerapan kurikulum lingkungan hidup adalah pencapaian SKK bertema lingkungan hidup oleh anggota muda gudep tersebut,” ujar Kak Masduki.
Untuk kegiatan partisipasi dan kemitraan lingkungan hidup, penggagas Gerakan Sejuta Biopori Pramuka Jatim 2017 ini menyampaikan bahwa bermitra dengan swasta atau pihak luar harus dikembangkan.
“Kemitraan dengan swasta bisa dalam wujud pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan hidup, dimana gudep bertanggung jawab mengelolanya secara efisien,” tambah Kak Masduki.
Beragam kiat pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan dan terukur bagi gudep juga disampaikan Kak Masduki pada sosialisasi tersebut. Termasuk diantaranya pentingnya menanamkan kebiasaan menahan sampah dan membuang sampah pada tempat yang sesuai.
“Kita perlu menanamkan kebiasaan untuk menahan sampah yang dihasilkan. Bahwa ada proses menahan sampah yang harus dilakukan oleh si penghasil sampah sebelum dipindahkan ke tempat yang sesuai. Tidak serta merta dibuang begitu sampah dihasilkan,” saran Kak Masduki. (fer)