Sitompul, Ketua RT.01/RW.01 Kampung Dayun mengatakan, bau limbah dan asap hitam pekat yang keluar dari cerobong PT BIM semakin meresahkan warga. 

"Akibat bau limbah itu, warga saya sampai mengalami sesak nafas. Sudah banyak warga yang resah,  tapi keluhan ini tak digubris pihak perusahaan," kata Sitompul kepada delikriau.com, Senin (26/11/2018).

Nuraini,  warga Dayun lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Meski dirinya tinggal berjarak 3 kilometer dari PKS PT BIM, namun asap tebal pabrik sampai ke halaman rumahnya. Jika angin bertiup menuju pemukiman penduduk halaman jadi hitam akibat debu yang turun dari cerobong asap pabrik.

"Lihat saja sendiri ke rumah saya bang, jemuran hitam gara-gara asap. Atap rumah dan halaman juga dipenuhi debu pabrik dan banyak warga yang sesak nafas setelah mereka pulang mengantar anaknya sekolah," ungkap Nur.

Ditambahkan Ferdy warga Dayun menyampaikan bahwa ia juga bingung kemana harus mengadu atas baunya limbah dari PKS PT BIM ini dengan tidak kenyamanan warga karena kami sudah merasakan dampak bau nya limbah tersebut hampir selama 2 tahun namun 2 bulan ini yang sangat terasa bau nya namun sampai sekarang pihak perusahaan belum ada respon sedikit pun atas keluhan warga.

"Kami minta pihak kepada Dinas terkait agar menindak lanjuti atas keluhan masyarakat yang berada di Lingkungan RT 01/RW 01 ini atas bau limbah dari PKS PT BIM yang begitu menyengat ini jangan sampai ada korban banyak dengan bau busuk dari limbah PKS tersebut," tandasnya.

Terkait persoalan itu, Humas PT BIM Tedi tidak bisa dihubungi dan berkali-kali di telphon delikriau.com tidak diangkat. (fer)