Diketahui aksi mereka disebabkan karena dugaan bahwa gaji yang sudah sampai tiga bulan ful belum dibayar sama sekali. 

"Tiga bulan belum dibayar gaji kami," pungkas Hondri salah seorang Security saat dikonfirmasi awak media ini, Selasa (02/08/2022).

Lebih lanjut Hondri menjelaskan bahwa jumlah Security yang bekerja di RSUD Selasih awalnya berjumlah 17 orang. Namun karena tidak ada kejelasan terkait gaji, satu persatu mengundurkan diri hingga menyisakan 13 anggota saja.

"Kemaren ada sekitar 17 anggota, tapi sudah berhenti karena gaji seperti ini. Sekarang yang aktif tinggal 13 anggota saja. Selain itu juga gaji kami dibayar pihak PT, cuma dengan berjalannya waktu tidak ada kejelasan. Rupanya pihak PT mengundurkan diri. Entah mengundurkan diri atau menghilangkan diri, jadi enggak taulah kami," ujarnya.

Kemudian Hondri mengatakan, diduga semenjak tidak ada kejelasan dari PT itu, sudah ada beberapa pengganti PT baru yang mengajukan diri, tapi nampaknya karena beberapa hal ditolak.

"Kami atas nama security selasih ya mengadu kepihak RSUD Selasih, karena kami kan bekerja di sini. Setidaknya ada kebijakan lah dari rumah sakit. Ataukah dikasih pinjaman dulu sama kami, tidak ada. Kami ngga tau apa-apa bang, tiba - tiba ada pergantian PT. Kami ini dah macam anak yang tak ada bapak. Ngga tau kami mau mengadu sama siapa," keluhnya.

Lanjut Hondri menyampaikan, sekarang belum ada tindakan dari pihak RSUD. malah kami disuruh bubar. Aksi mogok kerja ini kami lakukan sampai gaji kami diselesaikan atau dibayar.

"Kalau hari ini memang tidak ada kejelasan, maka kami akan melanjutkan aksi lagi besok," tutupnya.

Saat Dikonfirmasi, Direktur RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan belum ada penjelasan terkait mogok kerja Karyawan Scurity tersebut.

"Besok saya jelaskan ya," ujarnya singkat. (Agus K)