30 Mahasiswa KKN Universita Budi Luhur Edukasi Warga Sukabumi. Manfaat Fermentasi Limbah Dapur Organik.
Senin, 04-03-2024 - 21:13:52 WIB
|
Universitas Budi Luhur |
SUKABUMI, DELIK RIAU - Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Budi Luhur (UBL) menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada 15 Februari - 3 Maret 2024 di Desa Wisata Hanjeuli, Kelurahan Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
KKN ini diikuti tiga kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 10 mahasiswa. Mereka berasal dari berbagai fakultas di Universitas Budi Luhur yakni Fakultas Teknik Informatika, Fakultas Ekonomi & Bisnis, serta dari Fakultas Komunikasi Desain Kreatif.
Sementara KKN ini mengangkat tema program kerja yakni Pendidikan, Digitalisasi dan Sosialisasi serta Peningkatan Kualitas Pertanian.
Tema diambil disesuaikan dengan kondisi Desa Wisata Hanjeuli. Potensi pertanian di desa tersebut sangat menjanjikan dan membuat mahasiswa terdorong untuk membantu memberikan inovasi dan turut serta dalam kolaborasi kesejahteraan warga.
Berbagai kegiatan juga digelar seperti program kerja workshop Eco Enzym dengan memperkenalkan manfaat hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran serta gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu) menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk pertanian.
Irma Juliani Fajrin, selaku penanggung jawab program kerja Workshop Eco Enzym menyatakan workshop digelar pada Selasa, 27 Februari 2023 di balai warga.
“Peserta dari warga ada juga dari siswa siswi SMP serta perangkat Desa Wisata Hanjeuli antusias mengikuti,” ujar Irma dalam keterangan tertulisnya pada Senin (04/03/2024).
Irma melanjutkan, warga sekitar sebelumnya tidak mengetahui limbah dapur dapat di daur ulang menjadi hal yang bermanfaat bagi pertanian mereka.
Wildan Adil Hilba, mahasiswa KKN Fakultas Komunikasi Universitas Budi Luhur angkatan 2020 sekaligus humas kegiatan tersebut menambahkan, dengan adanya workshop ini, warga sekitar jadi teredukasi mengenai limbah dapur yang dapat didaur ulang untuk kebaikan pertanian mereka serta alam sekitar.
"Melalui workshop ini warga dan siswa merasakan manfaatnya terlebih mereka cukup sulit untuk mendapatkan informasi mengenai Eco Enzyme karena keterbatasan informasi," ujar Wildan.
(**)
(Sumber : Okezone.com)